TY - THES N1 - M. Fatkhan, S. Ag., M. Hum. ID - digilib31267 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31267/ A1 - TAUFIK RAHMAN, NIM. 13510040 Y1 - 2017/12/15/ N2 - Wacana kemanusiaan di era modern ini sering dibicarakan karena adanya kesadaran akan hak-hak kebebasan manusia dalam kehidupan. Setelah sebelumnya banyak tindakan-tindakan yang tidak manusiawi karena persoalan politik, kekuasaan, maupun agama. Dalam keilmuan Islam khususnya teologi klasik, persoalan kemanusiaan cenderung terabaikan karena terlalu sibuk berdebat soal Tuhan dan hal yang bersifat metafisik lainnya. Teologi klasik sampai saat ini terus berkembang tanpa ada perubahan orientasi. Cara berpikir teologi klasik yang teosentris, tentunya sangat berdampak pada bagaimana cara umat Islam menghadapi problematika kemanusiaan yang dihadapi era modern ini seperti, kemiskinan, penindasan, hegemoni Barat, kebebasan, kebodohan, keterbelakangan, dan problem kemanusiaan lainya. Hassan Hanafi sebagai seorang pemikir yang humanis (humanisme) menempatkan manusia sebagai dasar dalam bangunan teologinya, mencoba melakukan rekonstruksi atau reorientasi terhadap tradisi (teologi klasik) yang sebelumnya teosentris menjadi antroposentris. Perubahan reorientasi dilakukan agar persoalan kemanusiaan tidak terabaikan mengingat betapa pentingnya peran manusia dalam peradaban. Agar pembahasan mengenai humanisme Hassan Hanafi ini tidak melebar dan menghasilkan pemahaman yang maksimal, maka perlu adanya batasan-batasan dalam penulisannya. Pembatasan ini dilakukan melalui cara pengkerucutan pemikiran Hassan Hanafi yang berkaitan dengan humanisme atau kemanusiaan. Pemikiran Hassan Hanafi mengenai humanisme tergambar dalam tiga agenda besarnya: (1) Sikap kita terhadap tradisi klasik, (2) Sikap kita terhadap tradisi Barat, dan (3) Sikap kita terhadap realitas. Penelitian ini bersifat kualitatif dan murni penelitian kepustakaan (Library Research), dengan menggunakan metode historis filosofis yang berusaha menggambarkan perkembangan humanisme dan teologi klasik dalam Islam serta mengungkapkan pemikiran-pemikiran Hassan Hanafi dengan cara mengkaji dan menganalisis secara filosofis berdasarkan data yang diperoleh. Setelah penulis melihat dan menganalisis pemikiran Hassan Hanafi, humanisme Hassan Hanafi merupakan humanisme filosofis yang dibanguan atas dasar realitas dan kekuatan rasio manusia serta kekuatan tradisi atau nilai-nilai agama, sehingga yang muncul dalam humanisme Hassan Hanafi adalah otoritas subyek dan agama. Kemampuan subyek dengan rasionya memahami realitas sangat vital karena sangat berdampak pada bagaimana nilai-nilai kemanusiaan yang universal dalam agama menjadi terlihat dengan jelas sekaligus menjadikan manusia punya kesadaran akan eksistensinya. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Humanism KW - hassan hanafi M1 - skripsi TI - HUMANISME HASSAN HANAFI AV - restricted EP - 116 ER -