%0 Thesis %9 Skripsi %A WAHIDATUL RIZQI FIRIANTI, NIM. 14230022 %B FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI %D 2018 %F digilib:31328 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Penataan Kawasan Sungai, Berbasis Masyarakat, Proses dan Dampak %P 119 %T PENATAAN KAWASAN SUNGAI WINONGO BERBASIS MASYARAKAT OLEH FORUM KOMUNIKASI WINONGO ASRI (FKWA) DI PAKUNCEN YOGYAKARTA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31328/ %X Semua kota besar mempunyai permukiman kumuh yang berada di sungai. Selama ini penataan kawasan kumuh langsung dilakukan oleh pemerintah, namun hasilnya sering ditolak/tidak sesuai dengan kondisi masyarakat. Oleh karena itu muncul konsep penataan kawasan berbasis masyarakat. Salah satunya terjadi RW 10 Pakuncen pinggir Sungai Winongo. Tulisan ini bertujuan untuk melihat proses penataan kawasan Pakuncen berbasis masyarakat dan dampaknya. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan informan menggunakan purposive (berdasarkan kriteria). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Proses penelitian dimulai dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses penataan kawasan sungai berbasis masyarakat di Pakuncen Yogyakarta ini melalui enam tahap, yakni tahap assassment/identifikasi masalah, tahap perencanaan, tahap lobbying, tahap pelaksanaan, tahap monitoring evaluasi. Penelitian ini menemukan bahwa progam penataan kawasan sungai berbasis mayarakat dominan berdampak positif. Dampak penataan tersebut adalah adanya perubahan kondisi fisik/lingkungan yang lebih baik, adanya perubahan perilaku masyarakat, tumbuhnya kesadaran masyarakat yang dapat meningkatkan aspirasi dan partisipasi masyarakat serta menumbuhkan semangat gotong royong yang lebih baik dari sebelumnya, dan peningkatan ekonomi masyarakat. Sedangkan dampak negatif dari penataan tersebut adanya remaja yang menjadikan kawasan pinggiran sungai untuk kumpul-kumpul dan meresahkan masyarakat. %Z Dr. Pajar Hatma Indra Jaya, S.Sos, M.Si.