@phdthesis{digilib3144, month = {August}, title = {MUSIKALITAS AL-QUR'AN (Kajian Unsur Keindahan Bunyi Internal dan Eksternal)}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = { ABUL HARIS AKBAR NIM: 04531655}, year = {2009}, note = {Pembimbing : Dr. Phil. Sahiron Syamsudin, M.A.}, keywords = {Musikalitas, Al-Qur'an, Unsur Keindahan Bunyi, Internal, Eksternal}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3144/}, abstract = {Al-Qur'an adalah buku yang paling banyak dibaca manusia di dunia. Salah satu hal yang menarik darinya adalah ketika al-Qur'an dibaca (bersuara) sesuai dengan aturan tajwid maka otomatis mengalun satuan bunyi yang indah (musikalitas al-Qur'an). Keindahan bunyi ini mempunyai pengaruh yang kuat dan beragam. Ia mampu menciptakan suasana yang dilingkupi aura ketuhanan; memberikan kenikmatan estetis; membuat pendengarnya menangis atau bahkan masuk Islam seperti yang dialami oleh Umar bin Khattab; sampai dengan kemampuannya dalam meredakan ketegangan, baik fisik ataupun psikis, pendengarnya. Selain pengaruh di atas, musikalitas al-Qur'an juga unik karena ia berbeda dengan semua bunyi musikal selainnya seperti qasidah, salawat, azan, talbiyah, pembacaan puisi atau yang lainnya. Jika bunyi al-Qur'an memiliki pengaruh dan pengalaman estetis bagi pendengarnya, serta bangun bunyinya yang sedemikian khas, maka pertanyaan adalah, unsur apakah yang menopang musikalitas tersebut? Pertanyaan ini dijawab dalam dua bagian: bab tiga fokus pada unsur internal dan bab empat pada unsur eksternal. Kedua bab tersebut ditulis menggunakan pendekatan struktural. Artinya, penelitian ini bergerak menemukan unsur atau lapisan struktur di balik musikalitas al-Qur'an satu per satu. Namun sebelum itu semua, bab kedua akan memberikan pengantar penelitian dengan membahas dimensi oral al-Qur'an. Bagian ini menjelaskan posisi ontologis, baik objek material maupun objek formal, skripsi penulis yang lebih menempatkan al- Qur'an sebagai teks yang dilantunkan (al-Qur'an as a recited text) dari pada sebagai teks yang tertulis (al-Qur'an as a written text). Dari hasil uraian bab tiga diketahui bahwa struktur internal musikalitas al- Qur'an melibatkan pembahasan mengenai karakter fonologi al-Qur'an, pola penyusunan kalimat yang puitis dan prosaik, keberadaan fitur rima akhir, coda, serta refrain, dan yang paling akhir tentu saja adalah, keterikatan bunyi bacaan al- Qur'an dengan sistem tajwid. Semua unsur ini dikategorikan sebagai musikalitas internal karena unsur-unsur tersebut berada satu paket di dalam dan ketika al- Qur'an turun. Fakta inilah yang kemudian menentukan posisi dan peran unsur musikalitas internal sebagai sesuatu yang esensial. Artinya, kemukjizatan dan keistimewaan al-Qur'an berasal dari komposisi tersebut. Untuk unsur musikalitas eksternal, yakni unsur luar yang ditambahkan ke dalam unsur musikal internal, di datangkan dari tradisi musik Arab yang mencakup sistem maqamat arabiyyah, teknik modulasi dan transposisi, segmentasi dan repetisi teks, skill vokal, dan konsep resitasi yang dikemas secara live performance beserta fenomena tajawub di dalamnya. Berbeda dengan yang sebelumnya, unsur musikalitas eksternal lebih bersifat ornamental. Artinya, ia hanya berperan sebagai unsur tambahan dalam memperindah bunyi al-Qur'an, dan karena itu, secara signifikan ia tidak ikut menentukan i'jaz al-Qur'an dalam segi bunyi. } }