eprintid: 31444
rev_number: 10
eprint_status: archive
userid: 111
dir: disk0/00/03/14/44
datestamp: 2018-11-09 02:07:00
lastmod: 2018-11-09 02:07:00
status_changed: 2018-11-09 02:07:00
type: thesis
metadata_visibility: show
creators_name: SRI MULYANI, NIM: 99363621
title: SANKSI BAGI PELAKU ZINA
YANG TELAH MENIKAH DALAM ISLAM
STUDI PERBANDINGAN ANTARA ABDUL QADIR AUDAH DAN T.M.HASBI ASH-SHIDDEQY
ispublished: pub
subjects: PD
divisions: jur_pma
full_text_status: restricted
keywords: Sangsi pelaku Zina
note: 1 .  Drs. MAKHRUS  MUNAJAT,  M.Hum
2.   NUR'AINY  AM., SH-f..MJl
abstract: Perzinaan merupakan salah satu masalah yang sangat krusial dalam masyarakat yang memegang teguh 
nonna-nonna agama dan susila Jika masalah perzinaan terus dibiarkan tanpa adanya solusi yang 
terbaik dari ketentuan hukum yang dibuat oleh manusia maka perzinaan akan terus merajalela sampai 
manusia benar-benar memahami apa maksud Allah memberi hukuman ftSik yang tampak kejam itu.
Zina adalah perbuatan yang sangat hina dan dapat menimbulkan dampak

negatif. diantaranya menjatuhkan martabat manusia. karena zina dilakukan tanpa adanya ikatan 
pemikahan yang menghalalkan manusia untuk melakukannya menimbulkan ketidakjelasan keturunan. 
menghancurkan ikatan keluarga yang sudah teijalin.
Sebagian ulama masih peduli dengan kasus perzinaan  yang  sudah mewajar. Penyusun mengambil 
pendapatnya Abdul Qadir Audah dan T.MHasbi ash-Shiddieqy yang ternyata mempunyai pandangan yang 
berbeda dalam memberikan sanksi terhadap  pelaku zina yang telah menikah. Perbedaan teijadi karena 
keduanya tidak sependapat memahami teks al-Qur'an dan Hadis.
Audah yang memang tidak membahas secara khusus persoalan had zina. tidak dapat memberikan 
kontribusi yang banyak dan memuaskan. akan tetapi ia lebih cenderung mengikuti pendapatnya Jumhur 
Ulama yang menyatakan bahwa sanksi zina terhadap pezina yang telah menikah itu dibedakan dengan 
pezina yang belum menikah. Oleh karenanya sanksi yang berlaku untuk pezina yang telah menikah 
adalah dirajam sesuai dengan hadis Nabi ditambah dengan pengakuan Umar yang mengatakan bahwa adanya 
ayat tentang rajam tetapi telah dinasakh tilawahnya.
Sedangkan Hasbi berasumsi bahwa baik pezina yang belum menikah maupun telah menikah sanksinya sama 
yaitu dicambuk seratus kali sesuai dengan Surat an-Nur ayat (2). Jika rajam itu tetap berlaku. 
seharusnya disebutkan dalam al-Qur'an karena rajam adalah hukuman yang sangat berat.
date: 2004-07-15
date_type: published
pages: 111
institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
department: FAKULTAS SYARIAH
thesis_type: skripsi
thesis_name: other
citation:   SRI MULYANI, NIM: 99363621  (2004) SANKSI BAGI PELAKU ZINA YANG TELAH MENIKAH DALAM ISLAM STUDI PERBANDINGAN ANTARA ABDUL QADIR AUDAH DAN T.M.HASBI ASH-SHIDDEQY.  Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.   
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31444/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31444/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf