TY - THES N1 - Dr. Hj. Adib Sofia, S.S, M.Hum ID - digilib31456 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31456/ A1 - ADIATY YULIA BELASARI, NIM. 14540001 Y1 - 2018/02/23/ N2 - Pekerja seks merupakan masyarakat yang kehidupannya rentan dengan stigma negatif dari masyarakat. Kampung Baru terletak di Blora di tengah desa dan memiliki perkampungan yang terpisah dengan masyarakat lainnya. Keberadaan prostitusi di tengah masyarakat Desa Geneng membuat para pekerja seks mengikuti berbagai macam peraturan yang telah diterapkan oleh masyarakat dan pemerintah setempat, lokalisasi Kampung Baru diberkan izin ditengah masyarakat Desa Geneng dan membuat para pekerja seks mengikuti berbagai macam peraturan yang telah diterapkan oleh masyarakat dan pemerintah setempat. Namun, dengan demikian bukan berarti para pekerja seks tidak memiliki religiusitas terhadap nilai-nilai agama. Individu maupun kelompok masyarakat yang menyakini tentang adanya Tuhan. Pekerja seks sama halnya sama dengan masyarakat pada umumnya, mempunyai kepercayaan dan keyakinan terhadap Tuhannya. Penelitian ini meneliti motivasi yang melatarbelakangi seorang menjadi Pekerja Seks Komersial dan nilai-nilai religiusitas pekerja seks komersial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data penelitian terdiri dari sumber primer yang meliputi data wawancara dan observasi. Sumber data sekunder diperoleh pustaka yang berhubungan dengan tema penelitian.Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan teori yang digunakan analisis gender Mansour Fakih dan pendekatan sosiologis dengan menggunakan teori rasionalitas Max Weber. Dari penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa ketidakadilan gender secara sosial telah menciptakan banyak perbedaan peran, tanggung jawab, hak dan berbagai fungsi salah satunya beban kerja yang dialami para pekerja seks komersial dalam menambah perekonoian keluarga. Terdapat beberapa faktor pendorong, faktor tersebut adalah faktor lingkungan, menganggap bekerja sebagai pekerja seks komersial merupakan pekerjaan yang sudah biasa dilakukan di lingkungan karena mereka tinggal dan mendapat dukungan dari keluarga, faktor ekonomi karena beban perekonomian dalam keluarga, mempunyai tanggungan untuk membiayai hidup dan faktor agama seperti kurangnya pemahaman tentang agama. Dalam nilai-nilai agama yang dimaknai pekerja seks komersial terdapat empat tipe rasionalitas. Pertama, rasionalitas praktis dalam kegiatan keagamaan dilihat dari tidak melaksanakan shalat di tempat prostitusi dan tetap bekerja. Kedua, rasionaitas substantif terhadap nilai-nilai agama dapat dilihat dari melakukan sedekah dan pengikuti pengajian atau yasinan. Ketiga, rasionalitas formal respon pekerja seks terhadap peraturan kampung. Keempat, rasionalitas teoritis pekerja seks tentang konsep agama dapat dilihat dari agama sudah adil, tidak membeda-bedakan yang membedakan adalah amalan yang mereka perbuat, menyayangi dan mengabulkan setiap doa yang dipanjatkan setiap manusia meskipun kadang doa yang dipanjatkan belum semua dikabulkan oleh Tuhannya. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - pendekatan sosiologis M1 - skripsi TI - MOTIVASI DAN NILAI-NILAI RELIGIUSITAS PEKERJA SEKS KOMERSIAL DI KAMPUNG BARU (STUDI KASUS PEKERJA SEKS KOMERSIAL KAMPUNG BARU, KABUPATEN BLORA) AV - restricted ER -