%0 Thesis %9 Skripsi %A CHILYATUS SA'ADAH, NIM. 12150039 %B FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA %D 2018 %F digilib:31510 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K equivalence, non-equivalence, teori penerjemahan, bahasa sumber, bahasa target. %T NON-EQUIVALENCE AT UNIT SHIFT IN THE ENGLISH TRANSLATION OF SURAH AL MULK BY YOUSUF ALI %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31510/ %X Al-Qur’an merupakan seni tulis yang dibangun dan memiliki retorika yang sangat kuat bila dibandingkan dengan prosa biasa. Fleksibilitas dari leksem dan gaya bahasa al-Qur’an sebagian tidak dapat didefinisikan dalam al-Qur’an versi bahasa Inggris. Perbedaan dalam penerjemahan dari teks sumber, dapat mengakibatkan pergeseran makna dalam teks sasaran. Fenomena ini lazim dalam penerjemahan, terutama terjemahan al-Qur'an. Karena faktor-faktor tertentu, seperti tidak terdapatnya equivalence atau kesesuaian kata dalam bahasa target. Penelitian ini berusaha untuk menyelidiki ketidaksesuaian atau non-equivalence dalam terjemahan dari Surah al-Mulk oleh Abdullah Yusuf Ali. Sekaligus juga meneliti frekuensi pergeseran makna dan masalah yang timbul dalam ketidaksesuaian tersebut. Penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu yang digunakan sebagai sumber data primernya adalah Surah Al-Mulk. Teori yang digunakan yaitu pergeseran unit dari Catford dan Masalah ketidaksetaraan dalam penelitian ini di identifikasi menggunakan teori dari Baker. Penulis mennemukan 6 jenis unit shifts: ada pergeseran morfem terikat ke dalam kata, 2 kasus pergeseran morfem terikat ke dalam frasa, 31 pergeseran kata ke dalam frasa, 2 kasus pergeseran frasa menjadi klausa, 2 pergeseran frasa ke dalam kata, dan 1 pergeseran klausa ke dalam kata. Jenis dan frekuensi masalahnya adalah: 2 konsep budaya tertentu, 8 bahasa sumber tidak lexicalized dalam bahasa target, 7 kata SL semantik komplek, 4 SL&TL berbeda dalam membedakan arti, 4 TL kekurangan istilah spesifik (hyponym), 1 perbedaan dalam perspektif fisik atau interpersonal, 4 berbeda dalam mengekspresikan makna, 4 perbedaan dalam bentuk, 2 perbedaan dalam frekuensi, 2 TL tidak memiliki kata yang lebih umum. Kemudian, strategi yang digunakan adalah penggunaan kata yang lebih netral/kurang expresif, terjemahan dengan kata yang lebih umum, subtitusi budaya, terjemahan dengan paraphrase menggunakan kata yang terkait, and terjemahann dengan penghapusan. Strategi yang digunakan berdasarkan pada jenis masalah dan kata yang diterjemahkan. %Z Munawwar Ahmad