%A NIM. 00370374 YAYUK MAFTUKHAH %O Drs. H. Dahwan, M.Si. %T RELASI ISLAM DAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF MAJELIS MUJAHIDIN %X Dalam rangkaian sejarah hubungan antara agama dan politik yang pada giliran berikutnya antara agama dan Negara, seringkali menampilkan fenomena kesenjangan dan pertentangan. Fenomena ini bersumber pada dua sebab, yaitu adanya perbedaan konseptual antara “agama” dan “Negara” yang menimbulkan kesukaran pemanduan dan moralitas agama. Masalah agama dan Negara dalam dunia Islam modern merupakan salah satu subyek penting yang tetap belum terpecahkan secara tuntas mesti telah diperdebatkan oleh para pemikir Islam modern. Salah satu trend Islam yang mengemuka di Indonesia pasca lengsernya Orde Baru adalah lahirnya Islam radikal yang diwakili sejumlah ormas Islam seperti laskar jihad (Forum Komunikasi Ahlussunnah wal Jama’ah), Forum Pembela Islam, dan Majelis Mujahidin menyusul ormas Islam sebelumnya seperti KISDI.Majelis Mujahidin lebih mengedepankan corak legal formal Islam secara total sehingga isu utama yang diperjuangkan adalah tegaknya syari’at Islam de dalam Negara Indonesia. Kelompok ini memiliki pandangan bahwa relasi Islam dan Negara bersifat integrative, yaitu Islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, tak terkecuali politik atau Negara (al Islam: al din wa al dawlah). Penelitian ini mengkaji tentang Relasi Islam dan Negara dalam perspektif Majelis Mujahidin dengan pokok masalah yaitu bagaimana relasi Islam dan Negara menurut Majelis Mujahidin Indonesia dan bagaimana tipologi pemikiran Majelis Mujahidin Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan atau library research. Namun dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan baik data primer maupun data sekunder dengan metode studi kepustakaan yaitu dengan membaca dan menelaah buku-buku maupun dokumen-dokumen tentang Majelis Mujahidin, serta dengan melakukan wawancara berpedoman atau terstruktur dengan sampel adalah pimpinan atau pengurus ormas Islam Majelis Mujahidin. Analisa data dilakukan menggunakan metode deskripftif analisis dan dengan menggunakan pendekatan normatif sosio-historis. Setelah dilakukan kajian mendalam, penulis mengambil suatu kesimpulan bahwasanya pertama, pemikiran Majelis Mujahidin tentang relasi Islam dan Negara merupakan lebih dari sebuah refleksi terhadap doktrin universalisme Islam yang menjadi landasan idiologi gerakannya. Klasifikasi pemikiran Majelis Mujahidin tentang Negara, dan sistem pemerintahan dapat digolongkan kedalam paradigma integralistik yang menekankan pada pernyataan tentang persatuan Islam dan Negara (al Islam : al din wa al dawlah). Kedua, pemikiran Majelis Mujahidin dikategorikan pada bentuk pemahaman: skripturalistik (memahami dasar Negara secara teks literer), idealitik (melakukan idealisasi terhadap persoalan Negara dan pemerintahan) dan formalistik (pemahaman yang lebih mementingkan bentuk Negara daripada isi dan substansi Negara). %K Ormas Islam, khilafah, Majelis Mujahidin Indonesia, politik Islam, Islam dan Negara %D 2004 %I UIN SUNAN KALIJAGA %L digilib31592