TY - THES N1 - Drs. Akhmad Yusuf Khoiruddin, M.Si. ID - digilib31595 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31595/ A1 - ANDI SOPYAN SAURI, NIM. 13820071 Y1 - 2018/05/15/ N2 - Risks disclosure is one of important instrument that should be included in every banks annual report. The purpose of the disclosure is to give some information for stakeholders, shareholder, employees, and society about how the bank work in mitigating its risks. And also to minimize the agency problem. This study aims to find out how the mechanism of good corporate goverments work. which is represented by the board of commissioners meetings, the board of commissioners measurement, the independent audit committee measurement, the audit committee meetings, and the sharia supervisory board?s meetings can influence the qualitative risk disclosure according to Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) No. 60 (Revised 2010). This study used regression analysis for panel data, and purposive sampling to selecting the objects. 12 Sharia Commersial Banks is selected to be the objects of this study, with assessment periode in 2014-2016. The result of this study shows that the average of risk disclosure is 45,33%. It?s indicate that banks obidentless to the rules since it assigned. Regression panel data result shows the audit committee meetings only that influenced the risk disclosure partially. Nevertheless, independent variable can influence the dependent variable 80,70% simultaneously. ( INDONESIA) Pengungkapan risiko merupakan salah satu instrumen wajib yang harus dicantumkan dalam laporan tahunan. Pengungkapan tersebut berfungsi untuk memberikan informasi terhadap pemangku kepentingan, pemegang saham, karyawan serta masyarakat luas bagaimana sebuah bank memitigasi risikonya. Hal tersebut juga untuk meminimalisasi masalah keagenan yang terjadi pada bank umum syariah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mekanisme good corporate goverment yang diwakili oleh rapat dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit independen, rapat komite audit dan rapat dewan pengawas syariah dapat mempengaruhi pengungkapan risiko yang bersifat kualitatif menurut PSAK no. 60 (revisi 2010). Metode yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan sampel yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Adapun sampel yang digunakan yaitu 12 bank umum syariah dengan periode penelitian dari tahun 2014-2016. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengungkapan risiko adalah 45,33%. Hal ini mengindikasikan masih kurangnya kepatuhan terhadap aturan sejak peraturan pengungkapan risiko ditetapkan. Hasil dari regresi data panel menunjukan secara parsial hanya rapat komite audit yang berpengaruh terhadap pengungkapan risiko. Namun secara simultan variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependennya sebesar 80,74%. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - pengungkapan risiko KW - Risks disclosure KW - good corporate goverment KW - risks KW - risiko KW - PSAK no. 60 M1 - skripsi TI - PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGUNGKAPAN RISIKO BERDASAKAN PSAK NO.60 PADA BANK UMUM SYARIAH TAHUN 2014-2016 AV - restricted EP - 137 ER -