@phdthesis{digilib3167, month = {August}, title = {PEMIKIRAN LAFRAN PANE TENTANG INTELEKTUAL MUSLIM INDONESIA}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = { HARIQO WIBAWA SATRIA NIM. 0252 1238}, year = {2009}, note = {Pembimbing : Prof. Dr. H. Agussalim Sitompul}, keywords = {Pemikiran, Lafran Pane, Intelektual, Muslim, Indonesia}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3167/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk : (1). Untuk mengetahui sejarah hidup Lafran Pane (2). Untuk mengetahui sejarah kehadiran intelektual Muslim di Indonesia (3). Untuk mengetahui pemikiran Lafran Pane tentang intelektual Muslim Indonesia. Penelitian ini bersifat kualitatif, sehingga tidak menggunakan teknik pengumpulan data dari lapangan kecuali bila sangat dibutuhkan, namun yang dilakukan adalah mengumpulkan data selengkap mungkin, baik data primer, yaitu sumber-sumber yang memberikan data langsung dari sumber utama, yakni tulisan-tulisan Lafran Pane. Penelitian ini menggunakan dua sumber yang sepadan dengan objek penelitian yaitu, primer dan sekunder. Pertama, sumber primer, yaitu bahasa tertulis yang diperoleh dengan melakukan riset perpusatakaan (library research),Kedua, sumber sekunder, berupa keterangan dan informasi yang dibuat oleh orang lain tentang Lafran Pane. Termasuk dalam hal ini adalah artikel di mass media. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Sejarah hidup Lafran Pane bermula dari : a. Lafran Pane lahir 12 April 1923 di Sumatera Utara. Lafran adalah anak keenam dari keluarga Sutan Pangurabaan Pane dari istrinya yang pertama. Ia adalah adik kandung dari Armijn Pane dan Sanusi Pane (pelopor pujangga baru dan sejarawan nasional). (2)Istilah intelektual Muslim mulai di kenal sejak Syarekat Dagang Islam (SDI) muncul pada 1905 dan SI pada 1911. Kesimpulan ini atas beberapa keyakinan. Pertama, pendapat Gramsci yang mengatakan : {\~A}?{\^a}??{\^A}Tidak ada organisasi tanpa intelektual{\~A}?{\^a}??{\^A}. Kedua, SDI dan SI menjadikan Islam sebagai dasar untuk mempersatukan segenap rakyat hindia-belanda untuk mengangkat harkat dan derajat seluruh rakyat pribumi. Kehadiran Intelektual Muslim Indonesia dapat dirasakan pada era tahun 60-an. Pada saat itu Indonesia mengalami booming para sarjana Muslim yang berasal dari alumni JIB, HMI, PII. Sehingga kehidupan intelektual seperti tradisi diskusi, kepenulisan buku, seminar, mulai berkembang di Indonesia. (3) Intelektual Muslim Indonesia menurut Lafran Pane memiliki 6 (enam) karakteristik utama. } }