@phdthesis{digilib31671, month = {June}, title = {KEANEKARAGAMAN DAN KARAKTERISTIK HABITAT CAPUNG (INSECTA: ODONATA) DI WATU ONDO, WATU LUMPANG, DAN SENDI KAWASAN TAHURA R.SOERJO, JAWA TIMUR}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 13640034 NUR APRIATUN NAFISAH}, year = {2018}, note = {Siti Aisah, S.Si, M.Si}, keywords = {Habitat, Keanekaragaman, Odonata, Tahura R.Soerjo}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31671/}, abstract = {Capung merupakan serangga predator penyeimbang populasi serangga lain dalam ekosistem serta dapat dijadikan sebagai bioindikator perairan. Tahura R.Soerjo merupakan salah satu kawasan yang didalamnya terdapat ekosistem hutan hujan tropis yang mampu menunjang kehidupan berbagai fauna maupun flora, namun kerusakan di kawasan Tahura R.Soerjo saat ini semakin mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan karakteristik habitat capung yang ada di Watu Ondo, Watu Lumpang, dan Sendi kawasan Tahura R.Soerjo. Metode penentuan titik sampling dalam penelitian ini menggunakan metode Simple Random Sampling. Pengambilan data menggunakan grid (petak-petak pada peta yang yang berukuran sama) 20 x 20 m2. Pengamatan dilakukan pada pukul 07.00-15.00 WIB. Hasil penelitian didapatkan 11 spesies yang terdiri dari subordo Anisoptera yaitu Gynacantha sp, Idionix montana, Diplacodes trivialis, Orthetrum pruinosum, Orthetrum sabina, Pantala flavescens, dan Potamarcha congener. Subordo Zygoptera yaitu Vestalis luctuosa, Rinocypha heterostigma, Euphaea variegata, dan Coeliccia membranipes. Populasi capung dengan individu paling banyak di Watu Ondo adalah Coeliccia membranipes 21 individu, di Watu Lumpang Rinocypha heterostigma sebanyak 46 individu, dan di Sendi Vestalis luctuosa 77 individu. Nilai indeks tertinggi di Watu Ondo (1,41) sedangkan di Watu Lumpang 1,14 dan di Sendi 1,35. Kondisi vegetasi di Watu Ondo dan Watu Lumpang hampir sama, namun sedikit berbeda dengan Sendi. Kondisi perairan Watu Ondo dan Watu Lumpang hampir sama, terdapat air terjun dan sungai berbatu sedangkan di Sendi tidak terdapat air terjun. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan dijumpai 11 spesies capung. Spesies paling banyak dijumpai di Sendi (11 spesies). Populasi capung paling banyak Vestalis luctuosa (77 individu). Nilai indeks keanekaragaman capung di ketiga stasiun dalam kategori sedang. Karakteristik habitat di ketiga stasiun memiliki persamaan dan perbedaan. Faktor lingkungan abiotik yang diamati berkorelasi terhadap keberadaan masing-masing jenis capung di ketiga lokasi, baik korelasi positif maupun negatif.} }