@phdthesis{digilib3191, month = {August}, title = {CINTA KEPADA ALLAH DALAM KITAB TAFSIR FI ZHILAL AL-QUR'AN KARYA SAYYID QUTB}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = { SITI BADRIYAH NIM. 03531387}, year = {2009}, note = {Pembimbing : Drs. H. M.Yusron, MA}, keywords = {Cinta, Allah, Tafsir Fi Zhilal Al-Qur'an, Sayyid Qutb}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3191/}, abstract = { ABSTRAK Selama ini kecenderungan manusia modern adalah hanya mementingkan dimensi material dari pada dimensi spiritual. Dari pandangan Sayyid Qutb terhadap persoalan ini, di antaranya cinta kepada Allah itu harus mengalahkan cinta terhadap segala-galanya selain Allah. Bahwasanya boleh cinta kepada selain Allah atau cinta terhadap orang atau hal lain namun hanya sebatas dalam rangka membangun ketaatan kepada Allah atau cinta kepada selain Allah karena Allah. Bahwasannya yang sangat dilarang adalah menjadikan cinta kepada mahluk sebagai tujuan utama, sebab jika sudah demikian keadaannya ketaatan seorang hamba kepada Allah tereduksi secara terus menerus. Hanya Allahlah yang berhak mendapatkan cinta yang luhur dan manusia tidak boleh memprioritaskan kepada selain Allah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kedudukan cinta kepada Allah menurut Sayyid Qutb dalam kitab Tafsir Fi Zhilal al-Qur'an dan untuk mengetahui penerapan cinta kepada Allah Subhana Wa Ta{\~A}?{\^a}??{\^a}??ala. yang dikonsepsikan oleh Sayyid Qutb tersebut dalam kehidupan seorang muslim. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka, dengan menggunakan Sumber primer yang digunakan dalam pembahasan cinta kepada Allah ini adalah tafsir Fi Zhilal al- Qur{\~A}?{\^a}??{\^a}??an karya Sayyid Qutb. Dari penelitian ini ditemukan informasi, bahwa al-Qur'an menggunakan kata cinta dengan berbagai macam bentuk kalimat di antaranya adalah kata hubb dan wudd. Mengenai kata hubb, al-Qur'an menyebutkan sebanyak sembilan puluh lima kali dalam berbagai bentuk dan variasinya. Namun di sini hanya diambil beberapa ayat saja sebagai rujukan dalam penelitian tentang cinta kepada Allah. Belum lagi kata lain yang semakna dengannya. Dari sini dapat dilihat bahwa cinta adalah hal yang urgen dalam kehidupan manusia. Sayyid Qutb sendiri memaknai cinta adalah hubungan yang terjalin mesra dan indah antara Allah dengan seorang mukmin yang dirangkai dengan ketulusikhlasan di antara Allah dengan mahluk-Nya ini atas kesadaran curahan rahmat dan kasih sayang-Nya. Penelitian ini ditemukan jawaban dari pandangan Sayyid Qutb terhadap persoalan yang diangkat, di antaranya cinta kepada Allah itu harus mengalahkan cinta terhadap segala-galanya selain Allah. Bahwasanya cinta dan pengabdian kepada orang-orang yang kita cintai sangat dianjurkan, sebatas dalam rangka membangun ketaatan kepada Allah yang menghasilkan cinta Ilahi yang utuh yang membuahkan manisnya iman. } }