%A ULIN NUHANA AHSAN NIM. 05530006 %O Pembimbing : Dr.Suryadi,M.Ag %T HADIS-HADIS TENTANG ANJURAN MEMBACA TAHMID SETELAH BERSIN DAN MENDOAKAN ORANG YANG BERSIN (Telaah Ma'anil Hadis) %X ABSTRAK Hadis sebagai sumber kedua milik umat Islam setelah al-Qur’an mempunyai kedudukan yang penting sebagai petunjuk dalam segala segi kehidupan umat Islam. Hadis yang bersifat universal akan selalu sesuai dengan seluruh aspek kehidupan manusia tidak terbatas ruang dan waktu. Oleh karena itu perlu adanya pengkajian secara mendalam terhadap segala sesuatu yang terdapat dalam hadis, termasuk makna yang terkandung di dalamnya dan menghubungkannya dengan hal-hal yang banyak terjadi di masa sekarang. Salah satu contoh masalah yang berkaitan dengan makna hadis adalah adanya perintah untuk membaca tahmid (alhamdulillah) setelah bersin dan perintah untuk mendoakan orang yang bersin. Sebagaimana telah diketahui bahwa bacaan tahmid (alhamdulillah) adalah ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diperoleh. Sedangkan dalam masyarakat luas telah lama beredar anggapan bahwa bersin merupakan suatu pertanda adanya penyakit, seperti misalnya yang paling sering adalah influenza. Maka perlu adanya penelitian terhadap masalah ini. Hal ini memunculkan pertanyaan ada apa di balik pernyataan Rasulullah sebagaimana dalam hadis tersebut. Penelitian ini selanjutnya menggunakan ilmu ma’anil hadis dan dengan menggunakan ilmu kesehatan sebagai ilmu bantu. Dipilihnya ilmu kesehatan ini karena kesehatan pada umumnya milik setiap individu, sehingga dengan demikian diharapkan dapat semakin mempermudah pemahaman terhadap pelajaran yang terdapat dalam hadis yang bersangkutan. Adapun penelitian ini dilakukan dengan melalui beberapa langkah, di antaranya penelitian sanad (kritik historis) untuk mengetahui kualitas hadis, dilanjutkan penelitian makna hadis (kritik eidetis) yang meliputi kajian kebahasaan, kajian tematik-komprehensif dengan mengkonfirmasikannya dengan al-Qur’an dan hadis-hadis lain yang mendukung, serta kajian terhadap hal-hal yang melatarbelakangi munculnya hadis tersebut. Kemudian langkah selanjutnya adalah dengan mengungkap makna universal dari hadis tersebut, dan yang terakhir, mengkomunikasikan makna hadis dengan realitas kekinian, yang dalam hal ini dikaitkan dengan ilmu kesehatan. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan tidak ada sesuatu yang salah dengan hadis tersebut (hadis sahih). Antara hadis dan realitas yang ada sebenarnya berjalan beriringan setelah diketahui bahwa bersin adalah salah satu mekanisme alami tubuh untuk mempertahankan diri, yaitu dengan mengeluarkan benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan melalui udara pernapasan yang dihirup setiap saat. Untuk itu orang yang bersin diperintahkan untuk membaca tahmid sebagai wujud rasa syukurnya kepada Allah yang telah memberinya kesehatan dan menjadikan tubuhnya bisa bekerja dengan baik, dan bagi orang yang mendengar dianjurkan untuk mendoakannya, sebagai rasa empati terhadap saudaranya sesama muslim. %K Hadis, Membaca, Tahmid, Bersin, Telaah Ma'anil Hadis %D 2009 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %L digilib3194