TY - THES N1 - Dr. H. Syaifan Nur, M.A. ID - digilib32132 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32132/ A1 - MUH SOFIUDIN, NIM. 1620510029 Y1 - 2018/05/08/ N2 - ABSTRAK Abu Abd al-Rahman Al-Sulam? (w. 412 H) dikenal sebagai seorang ulama sufi besar. Dalam ranah tasawuf, ia merumuskan tasawuf sebagaimana dalam al-muqaddimah fi al- tasawwuf dan menulis biografi para ahali sufi dalam kitabnya Thabaqat al-Sufiyyah. Ulasan tasawuf dalam bentuk biografi para ulama-ulama sufi memberikan gambaran tersendiri dalam proses perumusan konsep tasawuf. Di sisi lain, walaupun al-Sulam? dikenal sebagai seorang pemikir tasawuf yang berlian, di Indonesia, ia ternyata kalah pamor dibandingkan dengan muridnya yang bernama al-Qusyairi. Padahal, al-Sulam? adalah gurunya al-Qusyairi yang sebetulnya memiliki otoritas keilmuan lebih dibandingkan dengan muridnya. Fakta tersebut bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah minimnya informasi dan referensi tentang al-Sulam?. Untuk melihat hal tersebut, penulis langsung merujuk kepada kitab al-Sulam?. Penulis juga melengkapinya dengan tanggapan dan tulisan para pemikir lain yang konsen membahas pemikiran al-Sulam?, di antaranya Ahmad Muhammad Athiyyah Muhammad, Frederick Colby, Jean-Jacques Thibon dan Etan Kohlberg. Dengan pembacaan yang intensif dan didukung oleh tulisan para pemikir lainnya, penulis dapat lebih mudah mengambil poin penting dari pemikiran tasawuf al-Sulam?. Untuk membaca al-Sulam? sebagai perumus dan sejarawan tasawuf, penulis menggunakan teori Fazlur Rahman yaitu melakukan teoretisasi tasawuf melalui empat periode. Pertama, periode rintisan, yakni periode di mana tasawuf merupakan pengejawantahan dari suatu agama yakni Islam. Kedua, periode pertumbuhan, yakni tasawuf menjelma menjadi sikap keberagamaan kolektif dalam bentuk asketisme, Ketiga periode pemapanan, yakni bagaimana tasawuf dirumuskan dan bahkan dijadikan sebagai suatu kerangka penalaran sehingga melahirkan karya-karya tasawuf dan bahkan aliran yang disebut dengan tasawuf falsafi. Keempat, organisasi tasawuf, yakni penjelmaan tasawuf menjadi gerakan-gerakan sosial politik dan keagamaan yang dikenal dengan tariqah. Penulis menyimpulkan bahwa rumusan tasawuf dan tasawuf biografis yang diusung oleh al- Sulam? terinspirasi dari gurunya yakni Nasr al-din Ath-Thusi sebagai pijakan. Hal tersebut membuktikan bahwa al-Sulam? tetap menghormati guru-guru dan ulama sufi lainya dengan pemikirannya yang realistis. Dalam kitab al-muqaddimah fi al-tasawwuf terlihat bahwa al- Sulam? mampu mengolah data yang ia ambil dari beberapa ulama sufi dengan menggunakan metode wawancara untuk menghasilkan sebuah pandangan tasawuf yang berlandaskan Al- Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Ide tasawuf yang ia tuangkan di dalam kitab Thabaqat al-Sufiyyah, al-muqaddimah fi al-tasawwuf merupakan suatu usaha mendokumentasikan pengalaman-pengalaman sufistik para sufi yang sangat berpengaruh bahkan dijadikan landasan dalam praktek tasawuf di masjid-masjid, yang sebelumnya hanya menggunakan hadis dan Al-Quran. Di sisi lain, karya tasawuf al-Sulam? bukan hanya merupakan ringkasan yang bersifat akademik saja, tetapi merupakan sebuah respon dari keadaan tasawuf pada masanya. Satu hal yang membedakan al-Sualm? dengan ulama sufi lainnya adalah kemampuannya untuk menjadikan Al-Quran dan Sunnah sebagai salah satu pondasi tasawuf yang baik dan benar. Oleh karenanya dalam kitab-kitanya al-Sulam? ada tawaran konsep tasawuf yang bukan hanya bersifat divine namun juga sistematis dan responsif terhadap realita yang ada. PB - UIN SUNAN KALIJAGA KW - Al-Sulam? KW - tasawuf KW - teori KW - dan biografi M1 - skripsi TI - STUDI TASAWUF ABD AL-RAHMAN AL-SULAM? (W. 412 H/1021M) (PERSPEKTIF HISTORIS) AV - restricted EP - 117 ER -