%0 Thesis %9 Masters %A FARIDA ROHAYANI, NIM. 1620430011 %B FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN %D 2018 %F digilib:32199 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Pendidikan Multikultural, Anak Usia Dini. %P 142 %T PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PADA ANAK USIA DINI MENURUT KI HAJAR DEWANTARA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32199/ %X Pendidikan multicultural beberapa tahun ini telah menjadi diskusi menarik khususnya dalam sistem pendidikan Indonesia, bukan karena wacana ini muncul dari pendidikan Barat, namun lebih daripada itu semua, pendidikan multicultural dalam konteks ke-Indonesiaan menjadi sangat penting, setidaknya sebagai solusi alternatif terhadap berbagai masalah pendidikan yang timbul pada saat ini, seperti timbulnya rasa individualism, hilangnya rasa nasionalisme, kurangnya semangat belajar anak didik, dan sebagainya. Pendidikan multicultural untuk anak usia dini dihadirkan untuk memberikan corak warna alternatif solusi lain untuk menanamkan, membiasakan, membentuk anak dengan didikan yang baik sejak sedini mungkin dan memungkinkan pengembangan seluruh potensi dan bakat yang ada pada anak didik. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Penelitian kepustakaan adalah sebuah peneliatian yang menggunakan metode yang berkenaan dengan pengumpulan data pustaka. Penelitian ini bertujuan untuk, pertama menemukan bagaimana konsep pendidikan multicultural pada anak usia dini menurut Ki Hajar Dewantara, kedua apa landasan pendidikan multikultural pada anak usia dini menurut Ki Hajar Dewantara. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis isi dan analisis deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan multikultural adalah pendidikan yang berupaya untuk memberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengembangkan bakat dan potensinya sesuai dengan jalannya sendiri dan mempertinggi derajat kemanusiaannya dengan menanamkan nilai-nilai yang baik sejak dini. Sistem pendidikan yang digunakan dalam pendidikan multikultural, yaitu sistem among yang tanpa paksaan dan penuh kasih sayang merupakan sistem pendidikan yang memberikan kebebasan kepada anak untuk mengembangkan potensi dan bakat mereka dengan jalan mereka sendiri. Kedua, pemikiran multikultural Ki Hajar Dewantara pada anak usia dini dipengaruhi oleh ragam kebudayaan, ragam karakteristik anak-anak didik dan juga pemikiran beliau banyak dipengaruhi oleh pemikiran tokoh-tokoh pendidikan anak usia dini diantaranya, dr. Frobel, dr. Maria Montessori dan Rabindranat Tagore, penerapan sistem pendidikan yang diterapkan oleh ketiga tokoh ini juga hampir sama dengan sistem yang diterapkan oleh Ki Hajar Dewantara. %Z Dr. Sabarudin, M.Si.,