@book{digilib32327, volume = {-}, number = {-}, month = {April}, author = {Abdul Mustaqim}, series = {Buku}, address = {Yogyakarta}, title = {Metode Penelitian Al-Qur?an dan Tafsir}, publisher = {Idea Press}, year = {2017}, keywords = {Metode--Al-Qur?an dan Tafsir}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32327/}, abstract = {Buku yang ada di tangan Anda adalah hasil pengalaman riset dan mengajar matakuliah metode penelitian al-Qur?an dan tafsir, selama kurang lebih lima tahun. Setelah penulis merenungkan cukup lama dan mencoba mengendapkan berbagai ide dan gagasan pemikiran terkait dengan riset al-Qur?an dan tafsir, penulis merasa perlu untuk menuliskannya dalam sebuah buku teks atau buku daras. Sebab, memang tidak banyak ? untuk tidak menyebut tidak ada--buku yang secara khusus membincang metodologi penelitian al-Qur?an dan tafsir. Apalagi dalam buku ini penulis mencoba melengkapi pembahasan dalam setiap model penelitian dengan contoh kasus riset dan contoh proposalnya, sehingga memudahkan bagi para mahasiswa untuk mencoba mengikuti model-model tersebut. Secara garis besar buku ini mencoba menjelaskan tentang bagaimana mestinya para mahasiswa, baik S1, S2, maupun S3 dan juga para dosen memiliki gairah untuk melakukan riset, dalam rangka mengkonstruksi dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Sebab hanya dengan mengembangkan tradisi dan budaya riset, ilmu pengetahuan akan terus mengalami dinamika signifikan. Sisi lain, tugas dan tanggung jawab ilmuan, mahasiswa, dosen dan para akademisi bukan sekedar menghafal pengetahuan yang sudah ada, akan tetapi terus melakukan ?jihad kreatif? untuk mengembangkan budaya intelektual-akademik demi kemajuan peradaban dan ilmu pengetahuan. Terlebih kalau kita menyadari bahwa al-Qur?an dan Tafsir dalam ruangruang sosial terus mengalami gerak yang sangat dinamis. Oleh sebab itu, membiarkan al-Qur?an dan Tafsir dalam ?kebekuan?, di tengah-tengah tantangan dinamika sosial keagamaan masyarakat kontemporer sama halnya dengan ?mengkufuri? nikmat Allah Swt. Untuk itu, bagi para dosen mahasiswa dan pecinta ilmu, semangat mengkaji dan meriset al-Qur?an dan produk-produk tafsir menjadi sebuah keniscyaan. Sebab kehadiran al-Qur?an dan seluruh gagasan tentang tafsir juga merupakan produk dan proses dialektika teks dan realitas. Jangan sampai al-Qur?an dan juga tafsir yang sedemikian kaya ide dan gagasan di dalamnya, dicampakkan begitu saja tanpa dipelajari dan teliti untuk dikembangkan dan diaktualisasikan, seiring dengan dinamika tantangan dan perubahan sosial. Dalam buku ini mencoba memetakan model-model penelitian al-Qur?an dan tafsir menjadi lima model. Pertama, penelitian tematik (dir{\^a}sat al-mawdl{\^u}?iyyah) yang tekanannya pada topik atau tema dan isu yang ada dalam al-Qur?an. Kedua, penelitian tokoh (dir{\^a}sat fi rij{\^a}l al-mufassir{\^i}n wal musytasyriq{\^i}n), yang tekanannya pada pemikiran tokoh mufassir, baik dari sarjana muslim maupun orientalis, baik bersifat individual maupun kolektif. Ketiga, penelitian Living Qur?an (dir{\^a}sat fi al-Qur?{\^a}n al-hayy), yang fokusnya pada bagaimana praktik masyarakat berinteraksi dengan al-Qur?an, apa maknanya dan bagaimana relasi antara teks ayat al-Qur?an dengan praktik sosial di masyarakat. Sebab di situlah perbedaan penelitian living Qur?an dengan penelitian sosial keagamaan secara umum. Keempat, penelitian makhtuth{\^a}t melalui pendekatan filologi (baca: Tahq{\^i}q al-Kutub/Makhtuth{\^a}t), yang fokusnya pada kajian manuskrip, teks-teks masa lalu yang belum dipublikasikan. Misalnya, makhtuth{\^a}t tafsir karya Kyai Shaleh Darat al-Samarani, yang berjudul Faidl al-Rahm{\^a}n min Tarjamati Kal{\^a}m Malik al-Dayy{\^a}n, sebuah karya kitab tafsir berbahasa Jawa yang pertama kali atas permintaan R.A Kartini. Tafsir ini bernuasa sufistik dan juga mengandung elemen kultur Jawa. Sehingga sebagai produk tafsir lokal, ia tentu sangat layak untuk diriset. Kelima, Penelitian komparatif (Dir{\^a}sat muq{\^a}ranah), yang fokusnya pada kajian membandingkan antara satu tokoh dengan tokoh lain, atau satu kawasan dengan kawasan yang lain.} }