@article{digilib32345, volume = {-}, number = {21}, month = {November}, author = {Bayu Mitra Adhyatma Kusuma}, title = {Menggunakan agama dan budaya untuk melawan teroris: belajar dari militer Filipina}, publisher = {The Conversation}, year = {2018}, journal = {The Conversation}, pages = {1--4}, keywords = {Agama, Budaya, Teroris, Militer, Filipina}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32345/}, abstract = {Menggunakan agama dan budaya untuk melawan teroris: belajar dari militer Filipina. Ancaman keamanan Filipina semakin meningkat setelah munculnya Maute, kelompok teroris yang berafiliasi dengan IS (Islamic State), di Marawi. Kelompok itu pada Mei tahun lalu mengepung Marawi, ibu kota provinsi Lanao del Sur di Pulau Mindanao, bagian selatan Filipina yang mayoritas penduduknya muslim. Konflik bersenjata selama lima bulan terjadi di kota tersebut dan membuat ribuan orang mengungsi. Lebih dari 520 anggota kelompok teroris tewas, sementara dari pihak tentara Filipina tercatat 122 serdadu terbunuh. Pemerintah Filipina memang telah menyatakan bahwa kepemimpinan Maute telah hancur. Tapi, masih sangat mungkin kelompok teroris itu akan menghimpun kekuatan dan bangkit kembali.} }