@phdthesis{digilib32361,
           month = {May},
           title = {ANALISIS RISIKO PENYEBAB KEGAGALAN PROSES PADA PRODUKSI PE PROTECTION TAPE DENGAN MENGGUNAKAN 
METODE GREY FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS

(STUDI KASUS DI PT. HARAPAN MULIA MANDIRI TANGERANG)},
          school = {UIN SUNAN KALIJAGA  YOGYAKARTA},
          author = {NIM. 14660019 NAFA ANA NUR MAULIDHA},
            year = {2018},
            note = {Siti Husna Ainu Syukri, S.T., M.T.},
        keywords = {Proses Produksi, FTA, FMEA, Grey Theory, RPN},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32361/},
        abstract = {Perkembangan teknologi pada era globalisasi diikuti juga dengan berkembangnya kemajuan di dunia 
industri. Kualitas merupakan strategi utama perusahaan dalam menarik konsumen. Salah satu alat yang 
digunakan untuk membantu pengendalian kualitas dalam proses produksi adalah Failure Mode and Effect 
Analysis (FMEA). Namun dalam menentukan prioritas kegagalan pada FMEA masih menuai banyak kritik 
dan kelemahan seperti seringnya menghasilkan nilai RPN yang sama, faktor kegagalan diasumsikan 
memliki tingkat kepentingan yang sama dan mengabaikan risiko dengan peringkat sama, maka dalam 
penelitian ini digunakan metode integrasi grey theory untuk menutupi kekurangan FMEA dan 
meningkatkan akurasi dalam perhitungan Risk Priority Number (RPN), karena pada grey theory 
mempertimbangkan bobot untuk faktor kegagalan. Pada penelitian ini digunakan Fault Tree Analysis 
(FTA) untuk mengetahui penyebab kegagalan, fuzzy AHP untuk menentukan bobot, FMEA dan grey theory 
untuk menentukan prioritas risiko. Setelah melakukan observasi dan wawancara dengan kepala bagian 
produksi, pada proses produksi PE protection tape di PT. Harapan Mulia Mandiri didapatkan 17 
potensi kegagalan dan setelah dilakukan perhitungan nilai RPN dengan menggunakan FMEA dan Grey 
Theory didapatkan tiga potensi kegagalan yang memiliki nilai kritis dan perlu diprioritaskan yaitu 
kegagalan lipat, kuman dan sambungan tidak sampai dengan nilai GRPN sebesar 0,378; 0,400; dan 
0,420. Maka usulan perbaikan yang disarankan dari hasil penelitian untuk meminimalisasi terjadinya 
kegagalan proses tersebut adalah dengan memperbaiki sirkulasi udara lantai produksi, memberikan 
perawatan pada karpet, mengantisipasi pergantian core, memberi jaring anti serangga pada ventilasi, 
membuat pelindung pada mesin, membuat SOP dan melakukan perawatan mesin secara berkala.}
}