%0 Thesis %9 Skripsi %A Yolan Nur Rohmah, NIM. 14531028 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2018 %F digilib:32429 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Mawaddah, Tafsir al-Azhar, Tafsir al-Ibriz %T PENAFSIRAN KATA MAWADDAH DALAM KITAB TAFSIR AL-AZHAR DAN AL-IBRĪZ %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32429/ %X Mawaddah merupakan kata yang sudah tidak asing lagi dalam masyarakat luas. Tidak sedikit masyarakat memaknai kata mawaddah hanya dalam perihal pernikahan. Padahal jika diteliti lebih jauh kata mawaddah bukan hanya membahas tentang pernikahan. Untuk itulah alasan penulis memilih penelitian ini. Penulis mencoba menelusuri pemaknaan kata mawaddah dalam kitab tafsir al- Azhar dan kitab tafsir al-Ibri>z. Dirasa penting melihat penafsiran yang diberikan dalam kitab tafsir al-Azhar dan kitab tafsir al-Ibri>z karena keduanya merupakan tafsir lokal dan hasil penafsiran dari dua tokoh yang sama-sama kental adat budayanya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka (Library Research) Penelitian ini mencoba menjawab rumusan masalah: Pertama, Bagaimana penafsiran Hamka dan Bisri Mustofa terhadap makna mawaddah? Kedua, Apa persamaan dan perbedaan penafsiran kedua tokoh tersebut? Ketiga, Bagaimana relevansi mawaddah dalam konteks Indonesia? Untuk menjawab rumusan masalah, peneliti menggunakan metode analisis-komparatif. Hal ini bertujuan untuk mengkomparasikan penafsiran antara Hamka dan Bisri dalam kata mawaddah. Hasil penelitian ini antara lain: Penafsiran Hamka dan Bisri tentang penafsiran makna mawaddah memiliki kesamaan. Keduanya berbeda ketika menafsirkan kata mawaddah dalam Q.S. al-Nisa> ayat 73 dan al-Ma>idah ayat 82. Kata mawaddah yang diartikan oleh Hamka dalam surat an-Nisa> ayat 73 adalah dengan arti cinta sedangkan Bisri mengartikan kata tersebut dengan makna asihasihan (kasih sayang). Selanjutnya, pada surat al-Ma>idah ayat 82 Hamka mengartikan kata mawaddah dengan arti cinta sedangkan Bisri mengartikan kata tersebut dengan makna demen (senang) akan tetapi dalam konteks ayat tersebut memiliki makna persahabatan. Jika ditarik ke konteks Indonesia, persahabatan dan perdamaian masih dipegang erat oleh warga Indonesia sendiri. Dalam hal ini Indonesia masih dapat dikatakan sebagai warna Negara yang menjunjung tinggi makna mawaddah %Z Drs. M. Yusuf M. Si,