relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32440/ title: MAKNA SIMBOL TRADISI NGAROT RITUAL MENYAMBUT MUSIM TANAM PADI DI DESA LELEA KECAMATAN LELEA KABUPATEN INDRAMAYU creator: Wasim, NIM. 13520034 subject: Studi Agama Agama description: Fokus penelitian ini tentang Makna Simbol tradisi Ngarot ritual menyambut musim tanam padi di Desa Lelea Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu. Latar belakang penelitian ini adalah kegelisahan penulis tentang makna dibalik simbol dalam upacara tradisi ngarot masyarakat desa lelea. Di dalam masyarakat Jawa dikenal dengan ungkapan “Wong Jowo iku nggoning semu” (orang Jawa itu peka terhadap bahasa lambang). Bahasa simbolik menjadi sangat pokok dalam masyarakat Jawa. Bahkan, penggunaan simbol merupakan salah satu ciri yang menonjol dalam kebudayaan Jawa. Ini barangkali karena simbol menyimpan daya megis lewat kekuatan abstraknya untuk membentuk karakter peserta ngarot melalui simbolsimbolnya. Permasalahan penelitian ini adalah apa yang melatar belakangi masyarakat desa Lelea menyelenggarakan upacara tradisi ngarot ritual menyambut musim tanam padi serta apa makna simbol upacara tradisi ngarot ritual menyambut musim tanam padi di desa Lelea Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu. Penelitian membatasi rumusan masalah tentang apa yang melatar belakangi masyarakat desa lelea menyelenggarakan upacara tradisi ngarot ritual menyambut musim tanam padi di Desa Lelea Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu dan apa makna simbol upacara tradisi ngarot ritual menyambut musim tanam padi di Desa Lelea Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan anropologi. Sedangkan teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori tentang Simbol yang dikemukakan oleh Victor Turner. Bahwa ada dua segi yang harus dipertimbangkan: penciptaan peranan-peranan dan aturan-aturan yang memungkinkan eksistensi sosial sehari-hari. Setiap barang yang dipaka, setiap gerak-gerik yang digunakan, setiap nyanyian atau doa, setiap satuan tempat dan waktu, menurut adat berarti sesuatu yang lain dari dirinya sendiri. Dari hasil penelitian penulis memeperoleh kesimpulan bahwa, 1) Dalam tradisi Jawa sejak masa prasejarah telah memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme pelaksanaan upacara dilakukan agar keluarga mereka terlindung dari roh yang jahat. 2) Upacara tradisi ngarot masyarakat desa Lelea hanya boleh dilakukan oleh peserta ngarot yang belum menikah atau masih jejaka dan gadis hal ini dengan ketentuan-ketentuan khusus. 3) Simbol-simbol ritual dalam upacara tradisi ngarot mengandung pesan moral-etis yang bisa dijadikan sebagai pedoman bagi para peserta ngarot dan orang tua bahwa dalam berusaha harus punya tekad kuat. Manusia yang sabar, jujur dan menghargai alam. date: 2018-05-07 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32440/1/13520034_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32440/2/13520034_BAB-II_sampai_BAB_IV.pdf identifier: Wasim, NIM. 13520034 (2018) MAKNA SIMBOL TRADISI NGAROT RITUAL MENYAMBUT MUSIM TANAM PADI DI DESA LELEA KECAMATAN LELEA KABUPATEN INDRAMAYU. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.