eprintid: 32443 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12259 dir: disk0/00/03/24/43 datestamp: 2019-01-16 03:15:59 lastmod: 2019-01-16 03:15:59 status_changed: 2019-01-16 03:15:59 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: SYUKRON WAHYUDHI, NIM. 14520002 title: ETNIS MELAYU DAN MADURA DI KALIMANTAN BARAT SYUKRON WAHYUDHI ispublished: pub subjects: s_ag_ag divisions: ag_ag full_text_status: restricted keywords: Melayu, Madura, Kerusuhan, Sambas, dan Singkawang note: Dr. Ahmad Muttaqin dan Drs. Rahmat Fajri, M.Ag abstract: Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman suku bangsa dan agama. Keragaman ini menjadikan Indonesia dikenal sebagai sebuah bangsa yang majemuk dan multikultur. Akan tetapi kekayaan akan ragam suku bangsa yang menjadikan Indonesia sebagai sebuah negara yang unik ini, apabila tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi malapetaka bagi bangsa itu sendiri. Tercatat setidaknya ada beberapa daerah yang memiliki sejarah kerusuhan baik antar etnis maupun antar golongan agama. Adalah Kalimantan Barat sebagai satu diantara daerah yang memiliki sejarah pahit lantaran telah berulangkali mengalami kerusuhan antar etnis. Setidaknya sudah tercatat sebanyak dua belas kali kerusuhan antara etnis Dayak dan etnis Madura, kemudian disusul dengan kerusuhan antara etnis Melayu dan Madura pada tahun 1999. Tema ini dirasa penting untuk diteliti lantaran konflik merupakan bagian dari sejarah peradaban manusia. Apabila konflik dapat diatasi dengan baik, maka akan mendewasakan baik daerah maupun masyarakatnya. Akan tetapi ketika konflik berujung pada kekerasaan bahkan disertai pembunuhan, maka akan menjadi luka sejarah yang sulit untuk dihapuskan. Pada penelitian ini penulis mengambil konsentrasi pada kerusuhan antara etnis Melayu dan etnis Madura tahun 1999. Kerusuhan tersebut menjadi menarik menurut penulis lantaran pada kedua etnis tersebut berlatarbelakang agama yang sama-sama Islam, bahkan apabila dilihat dari segi kultur keagamaan pun tidak jauh berbeda. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan teori Multikulturalisme Bhikhu Parekh dan dengan segenap metodenya yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penulis melakukan observasi langsung ke Kalimantan Barat yaitu Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas tempat di mana kerusuhan tersebut terjadi. Penulis melakukan wawancara dengan sejumlah pihak terkait baik tokoh adat, tokoh agama, pemerintah setempat, masyarakat, dan juga aparat yang bertugas pada masa itu. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa; Pertama, kerusuhan tersebut merupakan akumulasi dari kemarahan etnis Melayu terhadap etnis Madura yang selama itu dipandang kerapkali melanggar norma adat dan agama. Kedua, kerusuhan tersebut menjadi luka sejarah lantaran berimplikasi pada sentimen dan stereotip antar kedua etnis tersebut. Menurut hemat penulis, perlu adanya upayaupaya berkelanjutan dari tokoh adat dan tokoh agama pada kedua belah pihak sebagai ikhtiar untuk meredam sentimen dan stereotip di masyarakat, demi mewujudkan keharmonisan antara etnis Melayu dan etnis Madura di Sambas dan Singkawang. date: 2018-04-25 date_type: published pages: 92 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: SYUKRON WAHYUDHI, NIM. 14520002 (2018) ETNIS MELAYU DAN MADURA DI KALIMANTAN BARAT SYUKRON WAHYUDHI. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32443/1/14520002-BAB%20I-BAB%20V-DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32443/2/14520002-BAB%20II-BAB%20III-BAB%20IV%20pdf.pdf