eprintid: 32512 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12259 dir: disk0/00/03/25/12 datestamp: 2019-01-18 01:44:15 lastmod: 2019-01-18 01:44:15 status_changed: 2019-01-18 01:44:15 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: A.R.Bintang Pertiwi, NIM. 11120041 title: NILAI DAN FUNGSI TRADISI NGROWHOD BAGI MASYARAKAT DI DESA GIRIKERTO, TURI, SLEMAN (2002-2017) ispublished: pub subjects: S divisions: jur_spi full_text_status: restricted keywords: Nilai dan fungsi tradisi ngrowhod, Tradisi Jawa, Girikerto Turi Sleman note: Dr. Sujadi, MA abstract: Setiap bangsa memiliki budaya yang berbeda-beda. Manusia dan budaya merupakan dua hal yang saling berkaitan. Budaya merupakan hasil pemikiran,cipta,rasa dan karsa manusia.1 Pikiran dan perbuatan yang dilakukan manusia secara terus menerus pada akhirnya akan menjadi sebuah tradisi. Dalam bentuknya tradisi memiliki corak yang bermacam-macam, seperti upacara-upacara tertentu. Pada awalnya di Desa Girikerto telah berkembang tradisi Saparan yang mana tradisi ini hanya dilakukan masyarakat yang beragama Islam. Karena tradisi Saparan hanya dilakukan masyarakat yang beragama Islam saja, maka untuk mempersatukan masyarakat tanpa membedakan agama kemudian diadakan tradisi ngrowhod. Masyarakat menyelenggarakan upacara ini dengan maksud dan tujuan tertentu, yaitu memohon keselamatan kepada leluhur agar terhindar dari malapetaka dengan memberikan sesaji. Selain itu juga sebagai rasa syukur kepada Allah karena air sendang panguripan yang tidak pernah mengalami kekeringan sehingga mampu mengaliri lahan pertanian milik warga dan juga karena air sendang panguripan tidak pernah kering sehingga air sendang juga dapat dimanfaatkan oleh warga Yogyakarta. Pada awalnya, tradisi ngrowhod di Desa Girikerto dilaksanakan oleh masyarakat setempat setelah musim panen. Mereka mengadakan tradisi ini dengan tujuan agar tidak ada bencana alam yang datang dan sebagai bentuk rasa bersyukur masyarakat atas hasil panen yang melimpah. Menurut bapak Soeharto selaku pencetus tradisi ngrowhod di Desa Girikerto, ngrowhod diambil dari kata ngleluri mempunyai makna nindakke sawenehing pakaryan, ombyak mempunyai makna kebiasaan wargo, hametri mempunyai makna gawe wewangunan kang edipeni, koncara mempunyai makna saweneh kang apik lan pinunjul, sedangkan desa mempunyai makna wewengkon kukubang Girikerto. Jadi, dapat diartikan sebagai dorongan dan semangat seluruh adat dan kebiasaan masyarakat demi keluhuran dan nama baik di desa. date: 2018-08-24 date_type: published pages: 114 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: A.R.Bintang Pertiwi, NIM. 11120041 (2018) NILAI DAN FUNGSI TRADISI NGROWHOD BAGI MASYARAKAT DI DESA GIRIKERTO, TURI, SLEMAN (2002-2017). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32512/1/11120041_BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32512/2/11120041_BAB-II%2C%20III%2C%20IV.pdf