@phdthesis{digilib32544, month = {July}, title = {SULTAN MUZHAFFAR SAIFUDDIN QUTUZ DAN PERANG AIN-E-JALUT DI PALESTINA (1258-1260 M)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM : 12120089 Gigih Taufiq Ismail}, year = {2018}, note = {Prof. Dr. Muhammad Abdul Karim, M. A., M. A}, keywords = {Sultan Muzhaffar Saifuddin Qutuz, Dinasti Mamluk Bahriyah, Mesir}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32544/}, abstract = {Sultan Muzhaffar Saifuddin Qutuz memimpin Dinasti Mamluk Bahriyah di Mesir pada tahun 1260 M. Qutuz adalah pengganti sultan Mamluk ketiga yaitu, Nuruddin Ali yang berumur 15 tahun. Kondisi Mesir pada saat Sultan Qutuz awal memerintah kacau. Qutuz berinisiatif untuk menggantikan Sultan Nuruddin Ali untuk menstabilkan Dinasti Mamluk Bahriyah. Qutuz setelah menduduki kekuasaan, menghadapi ancaman datang dari Timur, yaitu Mongol. Qutuz dan Pasukan Mongol bertemu di Ain-e-Jalut pada tahun 1260 M daerah Palestina. Perang ini dimenangkan umat Islam. Qutuz setelah memenangkan pertempuran Ain-e-Jalut dibunuh oleh Baybars pada saat perjalanan kembali ke Mesir. Fokus kajian penelitian ini adalah peran Sultan Muzhaffar Saifuddin Qutuz di Dinasti Mamluk Bahriyah, Mesir pada tahun 1258-1260 M. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan tokoh dalam perang Ain-e-Jalut. Penelitian sejarah ini merekonstruksi masa lampau secara kronologis dan sistematis menggunakan empat langkah penelitian sejarah yakni heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Teori yang digunakan adalah peran dari Dahrendorf dan Runciman. Penelitian peran Sultan Muzhaffar Saifuddin Qutuz, secara garis besar meliputi tiga aspek. Kondisi Mesir sebelum Sultan Muzhaffar Saifuddin Qutuz menjadi sultan di Mesir. Kisah riwayat hidup yang meliputi cerita masa kecil dan perang yang dialami hingga meninggalnya tokoh. Peran kepemimpinan yang mampu mengalahkan tentara Mongol. Keseluruhan peran Sultan Muzhaffar Saifuddin Qutuz berdasarkan fakta sejarah sebagai tokoh berpengaruh, khususnya Abad Pertengahan.} }