%0 Thesis %9 Skripsi %A MOHAMMAD NA’IM YASIN, NIM. 14720020 %B FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA %D 2018 %F digilib:32593 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Kehidupan buruh perempuan, Ibu Bekerja, Pembagian Kerja Seksual %P 125 %T KEHIDUPAN 3 BURUH PEREMPUAN INDUSTRI GARMEN DI DUKUH KERMIRI, DUKUH TLOGORANDU, KECAMATAN JUWIRING, KABUPATEN KLATEN %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32593/ %X Perkembangan industrialisasi telah menjadi sarana untuk menanggulangi ketimpangan dan ketiakadilan. Manusia tidak akan terlepas dari rasa keinginan untuk mengembangkan dirinya, demikian dengan perempuan. Perempuan menginginkan perbaikan baik dirinya maupun keluarganya. Selama ini masih terdapat pembagian kerja antara laki-laki dan perempuan, dapat dilihat bahwa perempuan bertanggung jawab atas pekerjaan rumah sedangkan laki-laki bertanggung jawab dalam mencari nafkah. Pola pembagian kerja seperti itu dapat menimbulkan kurang berkembangnya perempuan. Benturan dapat terjadi apabila perempuan menginginkan perubahan di dalam keluarganya. Perempuan dihadapkan dengan dua peran sekaligus, yaitu peran domestik dan publik. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui bagaimana pembagian kerja yang dilakukan oleh buruh perempuan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Pembagian Kerja Seksual yang dikemukakan oleh Arief Budiman. Pembagian Kerja Seksual merupakan pola pembagian kerja antara suami dan istri yang didasari oleh sikap saling memahami dan saling mengerti, sehingga tujuan bersama dapat tercapai. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam menentukan subyek penelitian pemilihan akan menggunakan purposive sampling. Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang. Data yang diperoleh telah melewati reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga buruh perempuan melaksanakan pembagian kerja seksual di dalam keluarga. Anggota keluarga dari ketiga buruh perempuan saling mengerti dan saling memahami pentingnya memenuhi kebutuhan keluarga, sehinga saling mengisi satu sama lain. Pembagian kerja dapat berhasil dikarenakan terdapat beberapa faktor. Pertama, terdapat kerjasama yang dilakukan antara perempuan yang memiliki peran ganda dengan anggota keluraga. Kedua, pihak pabrik berkontribusi dengan memberikan kebijakan yang berpihak kepada perempuan. %Z Dr. Napsiah, S.Sos., M.si