%0 Thesis %9 Masters %A Abdur Rohim, NIM: 1420011031 %B Pascasarjana %D 2018 %F digilib:32694 %I UIN Sunan Kalijaga %K Strategi Pengorganisasian Masyarakat, Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan. %P 114 %T STRATEGI PENGORGANISASIAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (Studi di Program Laki-laki Peduli Kabupaten Kulonprogo) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32694/ %X Meskipun telah banyak upaya dilakukan untuk mengatasi kasus kekerasan terhadap perempuan, namun hasilnya belum optimal. Angkanya terus mengalami kenaikan. Oleh karena itu, dibutuhkan lebih banyak eksperimen untuk mengatasinya. Salah satu terobosan tersebut dilakukan melalui program Laki-laki Peduli. Berdasarkan hal itu, penelitian ini tertarik untuk menganalisis strategi, model dan tantangan yang dihadapi oleh pengorganisasian masyarakat dalam upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dimana prosedurnya menghasilkan data deskriptif baik lisan dan tertulis dari subjek penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan indepth interview, focus group discussion, observasi, dan dokumentasi bersumber dari program Laki-laki Peduli dan mitra di Desa Karangsari dan Tawangsari di Kecamatan Pengasih, Desa Salamrejo dan Tuksono Kecamatan Sentolo, Kulonprogo. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa strategi pengorganisasian yang dilakukan Rifka Annisa melalui program Laki-laki Peduli meliputi, a) Pendidikan berbasis komunitas, b) pelibatan dan penguatan kelompok-kelompok di desa, c) optimalsiasi peran community organizer dan fasilitator. Sedangkan, model pengorganisasian masyarakat dilakukan dengan pengembangan ketrampilan dan mobilisasi dan melibatkan partisipasi masyarakat. Meskipun adanya keberhasilan dari program ini telah dibuktikan adanya replikasi program dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, namun di satu sisi menyisakan tantangan yang dihadapi di dalam mengorganisir yaitu, a) krisis maskulinitas, b) geografis perbukitan, c) pelibatan tokoh agama yang masih minim. Krisis maskulinitas menjadikan sebagian laki-laki memilih tidak aktif dan drop out. Hal tersebut disebabkan faktor pemahaman keagamaan yang masih bias. Kata Kunci: Strategi Pengorganisasian Masyarakat, Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan. %Z Dr. Pajar Hatma Indra Jaya, M.Si