TY - THES N1 - Dr. Ibnu Burdah, M.A, ID - digilib32822 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32822/ A1 - Lalu Wahyu Putra Utama, Nim. 1620010028 Y1 - 2018/08/15/ N2 - Proses demokratisasi di Mesir dan Tunisia pasca Arab Spring 2011-2013 merupakan momentum bagi elemen masyarakat terlibat dalam partisipasi politik. Proses demokratisasi di Mesir diawali dengan pemilihan parlemen hingga pemilihan presiden. Sementara di Tunisia, proses demokratisasi ditandai dengan pemilihan majelis konstituante. Menariknya, proses demokratisasi di Mesir dan Tunisia menjadi fenomena baru, kalangan islamis yang sebelumnya absen dalam proses penjatuhan rezim mendapatkan suara mayoritas. Partai Kebabasan dan Keadilan (FJP) sayap kanan Ikhwan al-Muslimin mendominasi pemilihan parlemen dan mampu menghantarkan Mohammed Morsi sebagai presiden pertama dalam sejarah Mesir dari kalangan islamis yang dipilih secara demokratis. Di Tunisia partai al-Nahdhah, memperoleh kursi mayoritas pada pemilihan majelis konstituante. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (liberary research). Jenis dari penelitian yaitu deskriptif-kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti berusaha mengungkapkan fenomena kebangkitan kelompok islamis melalui kemenangan partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) di Mesir dan partai al-Nahdhah Tunisia pada proses demokratisasi pasca-Arab Spring 2011-2013. Selanjutnya peneliti menggunakan beberapa pendekatan untuk mengkaji kemenangan kelompok islamis ini yaitu demokratisasi, islamisme dan pos-islamisme dan gerakan sosial. Adapun hasil dari penelitian ini adalah bahwa kebangkitan partai FJP di Mesir dan al-Nahdhah di Tunisia pada proses demokratisasi pasca Arab Spring 2011-2013 disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: Pertama, gerakan IM dan al-Nahdhah yang mengakar kuat di tengah masyarakat melalui kegiatan sosial-kemasyarakatan. Untuk mendapatkan dukungan luas masyarakat, IM memperluas jaringannya melalui lembaga sosial seperti rumah sakit, lembaga pendidikan dan organisasi mahasiswa. Sementara al-Nahdhah memperoleh dukungan masyarakat melalui metode tabligh, organisasi mahasiswa dan bantuan dana bagi masyarakat yang disalurkan ke pelosok negeri. Kedua, moderasi partai. Partai FJP dan al-Nahdhah mengusung moderasi, menerima nilai-nilai demokrasi sebagai pondasi negara. wujud dari moderasi FJP dan al-Nahdhah adalah struktur organisasi yang terbuka, dan penerimaannya terhadap konsep negara sipil (civil state). Ketiga, aliansi politik, kemenangan partai FJP dan al-Nahdhah karena tergabung dalam aliansi demokrasi. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Arab Spring KW - demokratisasi KW - kelompok islamis M1 - masters TI - KEBANGKITAN KELOMPOK ISLAMIS DI MESIR DAN TUNISIA PADA ERA DEMOKRATISASI PASCA-ARAB SPRING 2011-2013 AV - restricted EP - 136 ER -