%0 Thesis %9 Skripsi %A BIMA ANGGARA YUDHA, NIM. 14250016 %B FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI %D 2018 %F digilib:32852 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Anak, Perceraian, Penyesuaian %P 112 %T PENYESUAIAN DIRI ANAK KORBAN PERCERAIAN (STUDI KASUS DI PANTI ASUHAN UTSMAN BIN AFFAN NGLUWAR, KABUPATEN MAGELANG) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32852/ %X Problem perceraian yang terjadi di tengah-tengah keluarga membuat permasalahan serius bagi anak. Anak menjadi kehilangan pengasuhan sesungguhnya dari orang tua laki-laki maupun perem Selain itu perceraian juga mengakibatkan goncangan emosional bagi Seperti halnya kasus di Panti Utsman Bin Affan, anak-anak k perceraian memiliki sikap dan perilaku yang berbeda dengan anak lai Seperti kurang percaya diri, cenderung kaku, dan egosentris . Pene ini bertujuan untuk mengetahui proses penyesuaian diri anak k perceraian di panti asuhan Utsman Bin Affan Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subjek peneliti adalah lima anak korban perceraian yang berusia 13 tahun k Rumusan masalah yang diteliti adalah bagaimana penyesuaian diri terhadap lingkungan setelah terjadinya perceraian. Pengumpulan dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. A untuk analisis data dengan menggunakan deskriptif kualitatif, yaitu yang sudah diperoleh kemudian disusun dan diklasifikasikan seh dapat menjawab dari rumusan masalah di atas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyesuaian diri korban perceraian terjadi karena adanya goncangan emosi yang di setelah terjadinya perceraian di antara orang tuanya yang berakibat anak memiliki sifat kurang percaya diri, cenderung kaku, kurang ma dan egoisentris. Meskipun demikian kelima objek penelitian memiliki aspek-aspek penyesuaian diri berupa kematangan emo kematangan intelektual dan kematangan sosial. Aspek tersebut ti karena adanya faktor-faktor sikap dasar, keadaan lingkungan dan f motivasi. Hingga terbentuk dua jenis penyesuaian diri yakni positi negatif. RRA, ANR, MFH, dan MAF telah melakukan penyesuaia secara positif karena mereka sudah bisa menerima. Sedangkan MF tergolong melakukan penyesuaian diri secara negatif karena ia memberontak belum bisa menerima keadaan dengan baik. %Z Lathiful Khuluq, Drs, MA, BSW, Ph.D.