@mastersthesis{digilib32854, month = {August}, title = {KONSELING YANG DILAKUKAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING GUNA MENGATASI PERILAKU AGRESIF SISWA SMK YAPEMDA 1 SLEMAN}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 1620311046 Yudiana Tri Aryati}, year = {2018}, note = {Dr. Nurjannah, M.Si}, keywords = {Konseling terapi, perilaku agresif}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32854/}, abstract = {Konseling Terapi Yang Dilakukan Guru Bimbingan Dan Konseling Guna Mengatasi Perilaku Agresif Siswa Yapemda 1Sleman. Tesis. Program Studi Interdisiplinary Islamic Studies Konsentrasi Bimbingan Konseling Islam. Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pembimbing: Dr. Nurjannah, M.Si. Latar belakang dari penelitian ini karena banyak perilaku agresif yang ditunjukan oleh siswa SMK Yapemda 1 Sleman kelas X berbentuk perilaku agresif fisik dan verbal, seperti: mudah emosi lalu melukai diri sendiri, benda yang ada disekitar maupun orang lain, tidak peduli terhadap orang lain, masa bodoh, menghina, tutur kata yang kasar terhadap guru maupun temannya, dan sering melanggar tata tertib di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yakni bentuk penelitian sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Subyek dalam penelitian ini adalah 5 siswa kelas X dengan kriteria memiliki perilaku agresif ringan, sedang dan berat, 2 guru bimbingan dan konseling, guru mata pelajaran. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data melalui reduksi data, model data dan verifikasi kesimpulan. Keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber dan teknik serta mengkombinasikan dengan teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling terapi yang dilakukan guru bimbingan dan konseling guna mengatasi perilaku agresif siswa SMK Yapemda 1 Sleman dinyatakan berhasil mengatasi perilaku agresif siswa terbukti dengan perilaku agresif fisik siswa telah mengalami penurunan, bahkan sudah teratasi dan perilaku agresif verbal masih ditunjukan tidak sesering sebelum mendapatkan konseling perilaku tersebut seperti menghina teman, bersorak-sorak dikelas, dan berbicara kasar.} }