@phdthesis{digilib32909, month = {July}, title = {PERBAIKAN ALAT PERAJANG KERUPUK BERDASARKAN ANALISIS POSTUR KERJA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 13660039 Mochamad Indra Maududi}, year = {2018}, note = {Arya Wirabhuana, S.T., M.Sc}, keywords = {Rapid Entire Body Assessment, Quality Function Deployment}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32909/}, abstract = {Sentra Industri Kerajinan Kerupuk Karang Wetan Pundungsari Semin Gunungkidul merupakan usaha mikro yang proses produksinya dilakukan dengan tenaga manusia. Menurut hasil wawancara dengan beberapa pekerja dan hasil observasi pada semua proses produksi, jika dikerucutkan proses perajang kerupuk adalah yang paling beresiko terkena cidera seperti gangguan dan nyeri otot. Karena pada proses tersebut alat yang digunakan untuk merajang kerupuk belum ergonomis dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis postur kerja pekerja perajang kerupuk menggunakan pendekatan Rapid Entire Body Assessment (REBA) serta merancang sebuah alat perajang yang dapat digunakan untuk memperbaiki postur kerja sesuai dengan keinginan pekerja menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Dari hasil analisis pertama Rapid Entire Body Assessment (REBA) diperoleh Skor 7, Skor tersebut menujukan perlu adanya perbaikan alat perajang kerupuk untuk menghindari resiko cidera pada pekerja tersebut. Dan dari hasil analisis Quality Function Deployment (QFD) diperoleh atribut keinginan pekerja yaitu alat mudah digunakan, alat bisa memotong ulik dengan cepat, alat bisa memotong ulik dengan baik, alat nyaman digunakan, bahan yang digunakan aman untuk makanan, ukuran alat perajang sesuai ukuran tubuh, alat mudah dalam membuat tebal tipisnya produk, alat dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk ulik, alat tahan benturan dan guncangan, alat mempunyai rangka yang kokoh. Dari hasil perancangan alat perajang dan bantuan ilustrasi postur kerja yang baru, kemudian dilakukan analisis kedua Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan diperoleh Skor 2, Hal ini menunjukan penurunan tingkat resiko cidera dari sebelum diadakannya perbaikan alat perajang kerupuk.} }