eprintid: 3298 rev_number: 17 eprint_status: archive userid: 82 dir: disk0/00/00/32/98 datestamp: 2012-08-08 14:18:03 lastmod: 2016-10-11 06:33:13 status_changed: 2012-05-04 16:44:15 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Ari Agung Pramono NIM: 06520018-05, title: MAKNA SIMBOL RITUAL CEMBENGAN DI MADUKISMO KABUPATEN BANTUL ispublished: pub subjects: PC divisions: jur_pag full_text_status: restricted keywords: Simbol ritual, Cembengan note: Pembimbing : Moh. Soehadha, S.Sos., M.Hum abstract: Tradisi Cembengan usianya sudah lebih dari setengah abab. Upacara tradisional itu dimulai sejak Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Sampai sekarang masih tetap dilaksanakan, upacara tradisional tersebut bila ditinggalkan maka quot;keselamatan quot; prosesi giling tebu, terutama para pekerja yang terlibat selama berlangsungnya proses penggilingan tebu menjadi gula.Upacara ritual Cembengan yang dilaksanakan di pabrik ula Madukismo terdapat ratusan sesaji atau beraneka macam sesaji yang terdapat dari tumpeng, jenang, makanan, kepala kerbau, dan lain-lain. Didalam upacara ritual Cembengan, salah satu hal yang menarik adalah upacara arak-arakan pengantin tebu. Perhitungan selamatan giling ini juga berdasarkan wangsit dari quot;Dukun Cembeng quot; yaitu orang yang ahli dalam hal upacara dan selamatan giling atau Cembengan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) subyek dan dan lokasi penelitian adalah makna simbol ritual cembengan di Madukismo yang bertempat di Dusun Padokan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan obyek kajian yang diteliti adalah studi tentang makna symbol ritual. Jenis data yang penulis pergunakan dalam peneltian ini adalah primer dan sekunder Teknik pengumpulan data menggunakan observasi atau pengamatan secara langsung dilakukan oleh penulis untuk memperoleh fakta nyata tentang sejarah dan simbol-simbol yang digunakan pada saat upacara. Untuk mengumpulkan sumber lisan penulis menggunakan metode interview dan dokumentasi untuk mengumpulkan sumber primer serta sekunder. Sebuah tradisi akan tetap dilestarikan jika memiliki nilai dan makna di dalamnya, skripsi ini dengan menggunakan pendekatan antropologi, mengkategorikan obyek penelitian ini sebagai ritual keagamaan yang merupakan bagian dari religi dalam kebudayaan.Makna ritual selamatan giling, bersajen, dan berdoa merupakan simbol dari media komunikasi antar manusia dengan alam gaib. Makna dari simbol ini dapat diketahui pola pikir masyarakat dalam menghadapi kehidupan dimasanya, dan menentukan dalam kehidupan kesehariannya, semakin kuat pemahaman akan kandungan maknanya untuk kelestariannya yang senantiasa abadi. Simbol-simbol dalam ritual terdapat pesan yag ditujukan kepada kelancaran proses giling sehingga pesan tersebut bernilai positif. date: 2010-01-15 date_type: published institution: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta department: Fakultas Ushuluddin thesis_type: skripsi thesis_name: other refereed: TRUE referencetext: update terakhir : 2010-01-15 14:57:00 ; nama file diserver lama : digilib-uinsuka--ariagungpr-3077-1-ariagun-l.pdf ; letak file diserver lama : ./files/disk1/62/digilib-uinsuka--ariagungpr-3077-1-ariagun-l.pdf ; url download server lama : /download.php?id=3500 ; nama file lama : ARI AGUNG PRAMONO 0652001805 MAKNA SIMBOL RITUAL CEMBENGAN DI MADUKISMO KABUPATEN BANTUL.pdf ; format file : application/pdf ; besar file : 1408571 Kb. penulis : ; Copyright (c) 2010 by Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved. citation: Ari Agung Pramono NIM: 06520018-05, (2010) MAKNA SIMBOL RITUAL CEMBENGAN DI MADUKISMO KABUPATEN BANTUL. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3298/1/BAB%20I%2CV.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3298/2/BAB%20II%2CIII%2CIV.pdf