TY - THES N1 - Siti Djazimah S.Ag., M.SI ID - digilib33006 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33006/ A1 - RIFALDI HARIS, NIM. 11350093 Y1 - 2018/08/08/ N2 - Poligami masih menjadi permasalahan yang sering diperdebatkan di Indonesia, ada yang pro dan ada yang kontra. Poligami di Indonesia diatur dalam Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam. Namun, ada sebuah putusan Pengadilan Agama Temanggung yaitu putusan No. 0704/Pdt.G/2014/PA.Tmg. yang membolehkan poligami karena alasan telah melakukan zina dengan berbagai pertimbangan hakim. Zina sebagai alasan poligami tentunya tidak di atur dalam Undang-undang tentang Poligami baik itu dalam Undang-undang No. 1 tahun 1974 maupun di dalam Kompilasi Hukum Islam. Berdasarkan permasalah tersebut muncul beberapa pertanyaan, apakah seseorang dapat melakukan poligami dengan alasan diluar dari apa yang telah diatur dalam Undang-undang seperti poligami yang dilakukan dengan alasan karena telah melakukan perbuatan zina. Permasalahan ini tentunya sangat menarik untuk dikaji, dengan subyek penelitian yang penyusun pilih dalam penelitian ini adalah Kyai-kyai Nahdatul Ulama Bantul Yogyakarta. Pokok masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pandangan kyai-kyai Nahdatul Ulama terhadap zina sebagai alasan poligami? dan bagaimana istinbat hukum yang digunakan kyai-kyai Nahdatul Ulama terhadap zina sebagai alasan poligami?. Dalam penelitian ini penyusun mencoba mengkaji dan menggunakan penelitian lapangan (field research). Bahan primer dari penelitian ini adalah pandangan kyai-kyai Nahdatul Ulama Bantul Yogyakarta tentang zina sebagai alasan poligami yang diperoleh dengan cara wawancara terpimpin (guided interview). Wawancara dilakukan kepada 5 orang Kyai Nahdatul Ulama yang berdomisili di Bantul Yogyakarta. Buku, kitab dan karya ilmiah yang terkait dengan permasalahan juga menjadi bahan sekunder dari penyusunan skripsi ini. Pendekatan yang penyusun gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif yuridis. Analisis data yang penyusun gunakan adalah analisis data induktif, artinya pengujian masalah bertitik tolak pada data yang telah dikumpulkan. Proses analisis induktif dimulai dari data yang terkumpul kemudian diambil kesimpulan secara umum. Berdasarkan analisa yang dilakukan penyusnun terhadap 5 orang kyai Nahdatul Ulama Bantul Yogyakarta berpendapat bahwa poligami adalah sesuatu yang boleh dilakukakn berdasarkan ketentuan syariat yaitu laki-laki yang akan berpoligami harus dapat berbuat adil serta mampu menafkahi istri-istrinya. Namun, kyai-kyai Nahdatul Ulama Bantul Yogyakarta mempunyai pandangan yang berbeda terhadap zina sebagai alasan poligami. 1) Kyai-kyai yang membolehkan berpendapat bahwa hal tersebut masuk dalam kondisi darurat karena untuk menjaga kesucian dan kehormatan dari seseorang dan poligami tersebut dianggap sebagai bentuk tanggungjawab. Secara umum kyai-kyai berpendapat bahwa kebolehannya diliahat dalam al-Qur?an surat an-Nisa ayat 3 dan izin dari istri sesuai undang-undang tentang Poligami. 2) Sedangkan yang tidak membolehkan berpendapat bahwa poligami yang dilakukan dengan alasan karena telah berzina dianggap sebagai suatu penerapan konteks poligami yang tidak sesuai dengan Undang-undang dan asbab nuzul dari ayat Poligami. Kyai yang tidak membolehkan mengatakan jika dibolehkan akan menyelamatkan nasab dari seorang manusia akan tetapi dikehidupan masyarakat/sosial akan berdampak negatif.Kyai-kyai yang tidak membolehkan mengatakan bahwa hukum harus bersifat mendidik, maka dari itu kepentingan suatu kelompok atau banyak orang lebih diutamakan daripada kepentingan satu orang. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Zina KW - Poligami KW - NU Bantul Yogyakarta M1 - skripsi TI - ZINA SEBAGAI ALASAN POLIGAMI (STUDI TERHADAP PANDANGAN KYAI-KYAI NAHDATUL ULAMA BANTUL YOGYAKARTA) AV - restricted EP - 90 ER -