@phdthesis{digilib33043, month = {August}, title = {Al riwayah al ajnihah al mutakathirah li Gibran Khalil Gibran (dirasah tahliliyyah Hegemoni Antonio Gramsci)}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 14110111 Muhammad Qazwaeni}, year = {2018}, note = {Moh. Kanif Anwari, S.Ag., M.Ag.}, keywords = {Al-Ajnihah Al-Mutakassirah\_Kahlil Gibran\_Hegemoni Antonio Gramsci}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33043/}, abstract = {Novel ?sayap-sayap patah? adalah salah satu dari karya Kahlil Gibran yang fenomenal, diceritakan dalam novel tersebut sebuah kisah cinta yang terjalin antara Jibran dan Salma yang dihalangi oleh dominasi kelompok dominan, dibawah tirani budaya yang dimobilisasi oleh mereka, melalui pengaruh intervensi pemikiran, gagasan serta monopoli keadaan yang dijalankan oleh pendeta dan keponakannya dengan memanfaatkan posisinya sebagai tokoh agama yang dijadikan alat untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan kendaraan untuk menjadikan kelompok dominan tetap berkuasa. Penelitian ini menggunakan teori hegemoni Antonio Gramsci, yang berfungsi menganalisis dan mengungkapkan bentuk-bentuk hegemoni kelompok dominan atas kelompok sub-altern, dimana hal tersebut merupakan hasil dari proses pengaruh gagasan, pemikiran dan budaya yang kemudian menjadi kepercayaan popouler di tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat, melalui berbagai wadah yang menjadi sumber iradiasi, penyebaran pikiran, pendapat, gagasan atau suatu ideologi tertentu seperti tempat-tempat peribadahan, sekolah-sekolah, lembagalembaga dan lain-lain, disamping itu juga berguna menyusun formasi ideologis yang tercermin dari beberapa tokoh yang ada dalam cerita dan menyimpulkan bagaiamana bentuk peran kelompok dominan yang menjalankan hegemoni, begitu pula dengan peran dari kelompok sub-altern dalam menyikapi hegemoni yang terjadi. Setelah melakukan analisis terhadap objek materi, peneliti menemukan bentuk hegemoni yang telah dilakukan oleh kelompok dominan yaitu kelompok kelas atas yang sangat berpengaruh di kehidupan sosial masyarakat, hal tersebut diwujudkan dalam tokoh pendeta, Mutron Bulis Galib yang memanfaatkan profesinya sebagai pemuka agama untuk mendapatkan kekuasaan sehingga keinginan-keinginannya dapat terpenuhi dengan mudah, bersama dengan keponakannya Mansour Bey Galib, mereka memonopoli keadaan dengan bahasa dan folklor sehingga terciptalah sebuah common sense di antara masyarakat. Dalam cerita, tokoh pendeta ini berideologi kapitalisme dan otoritarianisme, ideologi yang juga tidak berbeda jauh dengan keponakan dan para pengikutnya, di dalam cerita juga terdapat kelompok sub-altern yaitu kelompok yang berada dibawah dominasi, diantara mereka ada beberapa tokoh intelektual yang mencoba melakukan perlawanan meskipun tidak secara frontal dan kelompok tersebut digambarkan dalam tokoh (Aku) Khalil, Salma Karamah dan ayahnya, Faris Affandi Karamah yang beridelogi sosialisme dan liberarisme. Kata Kunci: Al-Ajnihah Al-Mutakassirah\_Kahlil Gibran\_Hegemoni Antonio Gramsci} }