@phdthesis{digilib33080, month = {August}, title = {HISTORIOGRAFI S{\^I}RAH NABAWIYYAH Masa Klasik (abad 1-4 H/ 7-10 M)}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM.: 10120092 TAUFIQ}, year = {2018}, note = {Herawati, S.Ag., M.Pd.}, keywords = {Biografi Nabi saw., al-S{\^i}rah, Historiografi, S{\^i}rah Nabawiyyah, Klasik.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33080/}, abstract = {Urgensi atas kefahaman umat Islam terhadap sejarah dan perjuangan Nabi Muhammad saw. merupakan kunci utama dalam memahami seluruh aspek ajaran Islam secara utuh (k{\f a}ffah) dan paripurna. Kenyataan bahwa, kesempurnaan teladan agung itu hanya terekam sepotong-sepotong dalam kitab suci (al-Qur?{\f a}n) dan kalam mutiara (al-?ad{\^i}ts), yang sempat dihafal dan kemudian dituliskan. Penulisan sejarah Islam melalui pendekatan biografi Nabi saw. (al-S{\^i}rah), merupakan salah satu corak penulisan sejarah fase awal, yang paling masyhur dan diminati oleh para Ulama. Hal ini terbukti dengan banyaknya karya-karya sejarah Islam yang mengambil tema penulisan yang menautkan secara langsung kepada episode-episode kehidupan Nabi saw. Dalam kamus al-Mu?jam al-Was{\^i}th, al-S{\^i}rah adalah: kebiasaan, jalan, dan seluruh keadaan yang melingkupi seorang manusia. ?al-S{\^i}rah al-Nabawiyyah? dan kitab ?al-Siyar? di ambil dari al-S{\^i}rah (kisah perjalanan hidup, baca: biografi) dalam pengertian kisah perjalanan hidup. Dibahas pula di dalamnya ekspedisi militer (al-Magh{\f a}zi) dan peristiwa yang lain. Contoh; saya membaca biografi (S{\^i}rah) Perjalanan hidup seseorang. Jamaknya: al-Siyar. Kerangka ?Historiografi? dalam memahami rangkaian sejarah penulisan S{\^i}rah Nabawiyyah, diperlukan untuk mengungkapnya, baik ?proses? maupun sebagai ?hasil?. Sebagai ?proses?, bisa diungkap sejarah kodifikasinya (tadw{\^i}n), sebagai ?hasil?, bisa diungkap isi dan metode dalam penulisannya. Pembabakan sejarah, dalam penulisan S{\^i}rah Nabawiyyah terbagi kedalam tiga tahap yaitu Fase Klasik (abad 1-4 H/ 7-10 M), Fase Pertengahan (abad 5-8 H/ 11-14 M) dan Fase Modern (abad 9-15 H/ 15-21 M.). Fase klasik terdiri dari tiga Thabaqah; (A) Thabaqah Sahabat (abad ke 1 H/ 7 M), (B) Thabaqah T{\f a}bi?{\f u}n (akhir abad ke 1-2 H/ 7-8 M), (C) Thabaqah T{\f a}bi?u al- T{\f a}bi?{\^i}n (akhir abad 2-4 H/ 8-10 M). S{\^i}rah Nabawiyyah fase klasik merupakan hasil dari sublimasi dua tema historiografi Islam awal al-Magh{\f a}zi dan al-Siyar. Kedua istilah ini sudah di temui sejak zaman sahabat, hal ini bisa di ketahui dengan merujuk pada proses transmisi periwayatan serta penuturan {\f a}ts{\f a}r, khabar, dan {\b h}ad{\^i}ts Nabi saw. dari generasi sahabat kepada generasi t{\f a}bi?{\f u}n. Sebagaimana dijelaskan oleh al-Khot{\^i}b al- Baghd{\f a}di dalam kitab al-J{\f a}mi? li Akhl{\f a}q al-R{\f a}wi wa Ad{\f a}b al-S{\f a}mi?, yang mengutip perkataan ?Ali ibn al-?usain ibn ?Ali ibn Abi Th{\f a}lib; ?Kami mempelajari Magh{\f a}zi ( ????? ) Nabi saw. dan sar{\f a}y{\f a}-nya ( ????? ) sebagaimana kami mempelajari surat-surat dalam al-Qur?{\f a}n?. Kata ?sar{\f a}y{\f a}? merupakan bentuk jamak dari kata ?sariyyah? ( ???? ) yang berarti perjalanan atau ekspedisi. Kata-kata kunci: Biografi Nabi saw., al-S{\^i}rah, Historiografi, S{\^i}rah Nabawiyyah, Klasik.} }