TY - THES N1 - Fatimah, MA., Ph.D. ID - digilib33088 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33088/ A1 - Nur Wahid, NIM: 1420510035 Y1 - 2018/08/28/ N2 - Sebagai agama yang berakar dari rumpun Abrahamic religion, antara Kristen dan Islam sama-sama bercirikan sebagai agama misi atau dakwah. Umat kedua agama mempunyai komitmen terhadap perintah menyebarluaskan agama masing-masing. Persoalanya ketika aktivitas misi dan dakwah bertemu pada satu wilayah yang sama, memicu terjadinya ketegangan dan gesekan di antara kedua belah pihak serta berpengaruh terhadap hubungan antar umat beragama. Namun terdapat kenyataan lain yang menunjukkan antar umat beragama (Katolik dan Islam) hidup bersama dengan saling percaya dan mengakui keberadaan pihak lain seperti yang terlihat pada masyarakat Banjaroya. Penelitian ini mengambil fokus tentang Misi Katolik dan Dakwah Islam di Banjaroya: Mencari Modus Vivendi Antar Umat Beragama. Pertanyaan penelitian yang diajukan, pertama, apa bentuk misi Katolik dan dakwah Islam di Banjaroya? Kedua, bagaimana hubungan antara umat Katolik dan Muslim di Banjaroya? Ketiga, apa rumusan modus vivendi antar umat beragama masyarakat Banjaroya? Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara terjun langsung ke lapangan mengamati, melakukan wawancara serta merujuk pada sumber tertulis. Hasilnya, mengamati kehidupan masyarakat Banjaroya penulis menjumpai kenyataan dua kelompok masyarakat berdasar pada latar belakang agama, yaitu Katolik dan Islam. Tumbuh dan berkembangnya umat Katolik di Banjaroya terjadi sejak peristiwa pembaptisan terhadap 173 orang oleh Fans van Lith, SJ di Sendangsono pada tahun 1904. Sementara itu, riwayat dan dakwah Islam di Banjaroya merupakan proses kelanjutan Islamisasi dari Magelang yang terjadi pada paruh kedua abad ke-15. Dari dari Katolik yang terlibat dalam proses pewartaan agama Katolik yaitu para romo, ketekis dan Dewan Paroki Promasan. Dari Islam yaitu Kiai Krapyak II, Kiai Abdul Qodir, organisasi keagamaan Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama serta dari kalangan nahdiyin. Hubungan kedua umat beragama berlangsung dalam ketegangan. Meskipun demikian kedua kelompok masyarakat dapat hidup berdamping. Kenyataan tersebut berkaitan dengan adanya modus vivendi sebagai bentuk usaha kedua belah pihak menyikapi kenyataan hidup bersama. Dari Islam lahir pandangan bahwa urusan agama menjadi urusan piyambah-piyambah (sendiri-sendiri) ?Lakum Dinukum Waliyadin? (Al-Kafirun [109]: 6). Dari Katolik terdapat rumusan ?Kasih Allah kepada Sesama? yang menjadi wujud keterlibatan gereja kepada sesama (1 Yohanes 4:20). PB - UIN Sunan Kalijaga KW - MISI KATOLIK KW - DAKWAH ISLAM KW - BANJAROYA KW - MODUS VIVENDI ANTAR UMAT BERAGAMA M1 - masters TI - MISI KATOLIK DAN DAKWAH ISLAM DI BANJAROYA: MENCARI MODUS VIVENDI ANTAR UMAT BERAGAMA AV - restricted EP - 146 ER -