eprintid: 33121 rev_number: 11 eprint_status: archive userid: 6 dir: disk0/00/03/31/21 datestamp: 2019-05-22 07:32:07 lastmod: 2019-05-22 07:32:07 status_changed: 2019-05-22 07:32:07 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: KHOIRUN NISA’, NIM: 1420511024 title: KONTEKSTUALISASI HADIS PERSPEKTIF MASLAHAT MUHAMMAD SA’ID RAMADAN AL-BUTI (Studi atas Kitab Fiqh Al-Sirah Al-Nabawiyyah) ispublished: pub subjects: 2x1.3 subjects: 2x2.1 divisions: qur_had full_text_status: restricted keywords: al-Buti, Maslahat, Isra’ Mi’raj, Jihad note: Dr. H. M. Alfatih Suryadilaga, M.Ag. abstract: Di dalam keyakinan umat muslim, Nabi Muhammad saw adalah seorang figur utama yang harus dijadikan tauladan dalam menerapkan nilai-nilai ajaran Islam. Di dalam sebuah riwayat ‘Aisyah ra pernah menggambarkan bagaimana nilai-nilai qur’anitelah tercermin dan melekat di dalam diri Muhammad saw. Al- Quran sendiri di salah satu ayatnya juga menyatakan bahwa di dalam diri Muhammad saw terdapat banyak suri tauladan bagi orang-orang yang mengharapkan keridaan Allah dan kemuliaan di akhirat. Oleh sebab itu, banyak sarjana muslim klasik yang sengaja menuliskan biografi Muhammad saw, mulai dari sebelum lahir hingga beliau wafat, termasuk diantaranya Muhammad Sa’id Ramadan al-Buti dengan bukunya Fiqh al-Sirah al-Nabawiyyah. Muhammad Sa’id Ramadan al-Buti mengkritik para sejarawan yang memahami peristiwa kenabian dengan mengesampingkan sifat-sifat kerasulannya dan menafikan keberadaan mukjizat, dengan dalih nalarisasi. Al-Buti menegaskan bahwa sesungguhnya keberhasilan dakwah Nabi saw, bukan saja karena sisi-sisi kemanusian Nabi saw saja, melainkan juga sebagai bentuk pertolongan Allah kepada Rasul-Nya. Juga, mukjizat kenabian yang telah sampai kepada kita ialah telah melalui periwayatan yang sahih. Apakah semua yang bertentangan dengan akal bukan termasuk kategori ilmiah? Lantas, apakah yang dimaksud dengan ilmiah? Inilah perihal yang ditekankan al-Buti selain mengkritik pemahaman-pemahaman yang menurutnya telah merugikan kajian sirah. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang berusaha menyingkap pemahaman al-Buti terhadap jihad dan peristiwa isra mi’raj dalambukunya Fiqh al-Sirah al-Nabawiyyah. Untuk mengetahui pemahaman kontekstualnya, peneliti menggunakan teori hermeneutika maslahatAdapun metode penelitian yang penulis terapkan di sini ialah metode deskriptif dan analisis sintesis, dengan menerapkan metode analisis teks primer. Penelitian ini menemukan bahwa al-Buti menetapkan asas-asas maslahat yang harus diperhatikan oleh seorang pembaca teks-teks agama. Sebab menurut al-Buti, pada era kontemporer ini banyak sarjana muslim yang menyurakan gerakan pembacaan ulang terhadap teks-teks agama dengan dalih bahwa ajaran Islam salih fi kulli zaman wa makan, tetapi mereka gagal dalam memberikan solusi yang sesuai dengan maslahat.Asas-asas maslahat bagi al-Buti yaitu: (1) mencakup Nilai Maqasidi al-Syari’ah; (2) tidak Bertentangan dengan al-Quran; (3) tidak Bertentangan dengan Sunah; (4) tidak Bertentangan dengan Qiyas; (5) tidak Menafikan Maslahat yang Lebih Penting. Dengan asas-asas ini ia terapkan dalam memahami sejarah kenabian, terlihat bahwa ia sangat memperhatikan asas maslahat dalam memahami peristiwa Isra’ Mi’raj, yaitu pertimbangan asas maslahat agama, terutama adalah menjaga keyakinan. Begitu juga dalam memahami jihad di era kontemporer ini, atas dasar masalahat ia memahami jihad sebagai strategi komunikasi. Kata kunci: al-Buti, Maslahat, Isra’ Mi’raj, Jihad date: 2018-06-07 date_type: published pages: 172 institution: UIN Sunan Kalijaga department: Pascasarjana thesis_type: masters thesis_name: other citation: KHOIRUN NISA’, NIM: 1420511024 (2018) KONTEKSTUALISASI HADIS PERSPEKTIF MASLAHAT MUHAMMAD SA’ID RAMADAN AL-BUTI (Studi atas Kitab Fiqh Al-Sirah Al-Nabawiyyah). Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33121/1/1420511024_BAB%20I_IV%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33121/2/1420511024_BAB%20II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf