%0 Thesis
%9 Masters
%A ITIK DWI JAYANTI IM, NIM. 1420411151
%B PASCASARJANA
%D 2018
%F digilib:33134
%I UIN SUNAN KALIJAGA
%K Nilai Karakter, Pengembangan Diri
%P 202
%T PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER DALAM PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI SISWA SD MUHAMMADIYAH PAKEL PROGRAM   PLUS YOGYAKARTA
%U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33134/
%X Yogyakarta, 2018.  Pendidikan tidak hanya mendidik para peserta didik untuk menjadi  manusia yang cerdas semata, tetapi membangun kepribadiannya agar berakhlak  mulia. Problemnya, pendidikan di sisi lain dinilai kurang berhasil dalam  membangun kepribadian peserta didik agar berakhlak mulia. Pelaksanaan  pendidikan yang kurang seimbang, hanya akan memunculkan banyak perilaku  buruk dan calon-calon pelaku buruk, jika tidak ditanggulangi. Sehingga  pendidikan membutuhkan solusi agar capaian lulusan (siswa) dapat melahirkan  generasi sesuai harapan. Itulah mengapa pendidikan karakter perlu diupayakan.  Program pengembangan diri siswa di SD Muhammadiyah Pakel Program Plus  Yogyakarta menjadi salah satu contoh solusi agar anak didik generasi bangsa  nantinya terselamatkan. Dimana disana ada bentuk, metode dan strategi yang sarat  akan solusi untuk diterapkan pendidikan karakter.  Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (kualitatif) dengan metode  obeservasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan  reduksi data karena pendekatan yang digunakan adalah kualitatif, bertujuan untuk  mendeskripsikan upaya sekolah dalam menanamkan nilai-nilai karakter kepada  peserta didik melalui pengembangan diri yang ada.  Hasil menunjukkan bahwa: 1). Bentuk-bentuk pengembangan diri siswa  SD Muhammadiyah Pakel Program Plus Yogyakarta terkait penanaman nilai-nilai  karakter kepada siswa adalah Bimbingan Konseling (BK), Ekstrakurikuler  dengan empat macam a. Kewiraan: Hizbul Wathan, b. Olahraga: Tapak Suci, dan  Sepak Bola, c. Seni: Drum Band, Seni tari, dan Seni Baca Al Qur‟an, d. Ilmiah:  Robotika, Sains Club, dan Komputer. “Kegiatan Pembiasaan” yang dilakukan  secara rutin: shalat berjamaah (fardhu dhuhur dan asar) dan sunnah dhuha,  spontan: senyum, salam, sapa dan jabat tangan, membiasakan: permisi, terima  kasih, dan maaf. dan pengkondisian, keteladanan: keteladanan dari guru yaitu  datang tepat waktu (ontime), Berpakaian Rapi, Sopan, Sederhana, rasa Terima  Kasih, dan terprogram: Pesantren Ramadhan, Idul Adha, Mabit, Outbond,  Outdoor Learning School.2) Nilai-nilai yang berhasil ditanamkan kepada peserta  didik diantaranya Religius, Jujur, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri,  Demokrasi, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air,  Menghargai Prestasi, Bersahabat/ Komunikatif, Gemar Membaca, Peduli  Lingkungan, Peduli Sosial, Tanggung Jawab. 3). Faktor pendukung: kurikulum  sekolah, peran guru, keteladanan guru, pera orang tua, ekstrakurikuler, semangat  dari dalam siswa, lingkungan sekolah yang mendukung. Faktor penghambat:  adalah kondisi siswa yang moody, kebiasaan buruk dibawa ke sekolah, kebiasaan  lupa, kurangnya menghargai waktu.
%Z Zulkipli Lessy, M.Ag., M.S.W., Ph.D.,