%0 Thesis %9 Skripsi %A Zakka Reynaldi, NIM. 14410191 %B FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN %D 2018 %F digilib:33154 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Internalisasi, Pendidikan Agama Islam berbasis Multikultural, dalam tahlilan. %P 148 %T INTERNALISASI NILAI–NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIKULTURAL DALAM KEGIATAN TAHLILAN (Studi dalam Majelis Dzikir Do’a Dan Ta’lim Hayatan Thoyyibah Ngoto Sewon Bantul Yogyakarta) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33154/ %X Latar belakang penelitian ini berawal dari maraknya kasus–kasus intoleransi beragama yang terjadi pada akhir–akhir ini. Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia belum mampu menjadi pionir dalam mewujudkan kedamaian dan keberagamaan terutama melalui jalur pendidikan modern. Pendidikan agama Islam di sekolah–sekolah masih cenderung menutup diri dari informasi pemahaman agama yang terbuka dan kurang menekankan pada penghayatan akan agamanya yang sarat akan nilai–nilai toleransi dan keterbukaan. Hal berbeda justru ditemukan di dalam Majelis Dzikir Do’a Dan Ta’lim Hayatan Thoyyibah yang diasuh oleh Kiai Umaruddin Masdar. Sebagai lembaga pendidikan agama Islam non formal yang berkembang di masyarakat, majelis ini sukses menjadikan tahlilan sebagai media pembelajaran pendidikan agama Islam yang menekankan pada nilai–nilai pendidikan agama Islam berbasis multicultural sehingga hubungan antar masyarakat yang memiliki latar elakang berbeda bias tetap terjaga. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang mengambil latar belakang Majelis Dzikir Do’a Dan Ta’lim Hayatan Thoyyibah. Pengumpulan data dilakukan denga cara mengadakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberi makna terhadap hasil data yang dikumpulkan, kemudian di tarik kesimpulan. Berdasarkan analisa data dan hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam tahlilan terdapat nilai–nilai pendidikan agama Islam berbasis multicultural yaitu (1) Nilai Kerukunan, (2) Nilai Toleransi, (3) Nilai Demokrasi, dan (4) Nilai Solidaritas. Adapun proses penanaman nilai pendidikan agama Islam di Majelis Dzikir Do’a Dan Ta’lim melalui 3 (tiga) tahap, yaitu (1) Proses Transformasi Nilai, berada pada kegiatan ta’lim dan pelatihan dengan menggunakan metode pemotivasian, (2) Proses Transaksi Nilai, yang dimanifestasikan oleh Umaruddin dengan mengajar jama’ah melalui komunikasi verbal dan pembiasaan tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan, (3) Proses Transinternalisasi, yang dikembangkan oleh Umaruddin dalam mendidik para jama’ah dengan melibatkan sikap mental dan kepribadian agar menjadi teladan sehingga sikap dan perilakunya tidak boleh bertentangan dengan apa yang diajarkan kepada para jama’ah. %Z Dr. Sangkot Sirait, M.Ag