%0 Thesis %9 Masters %A DIDI ABDILLAH AHMAD, NIM. 1620410001 %B PASCASARJANA %D 2018 %F digilib:33188 %I UIN SUNAN KALIJAGA %K model, pembinaan akhlak, ghurfatu al-ta’dib. %P 167 %T MODEL PEMBINAAN AKHLAK SISWA BOARDING SCHOOL MELALUI GHURFATU AL-TA’DIB DI SMP IT ABU BAKAR YOGYAKARTA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33188/ %X Setiap lembaga sekolah pasti memiliki cara tersendiri dalam membina akhlak siswa-siswanya. Hal tersebut juga berlaku di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta. Sekolah ini memiliki dua buah program yaitu fullday school dan boarding school. Kedua program tersebut memiliki perbedaan yang mencolok. Jika siswa fullday school diperkenankan pulang setelah proses KBM di sekolah berakhir. Hal tersebut tidak berlaku bagi siswa boarding school yang akan melanjutkan proses pembelajaran di asrama setelahnya. Siswa boarding school layaknya anak-anak seusia mereka, masih sangat perlu bimbingan terutama dalam hal kedisiplinannya. Untuk menangani hal-hal seperti kasus tersebut, maka perlu dibentuk suatu wadah yang dapat membina akhlak siswa. Maka diciptakanlah ghurfatu al-ta’dib sebagai model pembinaan akhlak bagi siswa boarding school. Dengan model ini, diharapkan siswa mampu untuk disiplin dan merasa jera untuk tidak melanggar aturan lagi setelah ia dibina di dalamnya. Walaupun pada kenyataannya masih terdapat siswa yang selalu dibina di setiap ghurfatu al-ta’dib dilaksanaan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat kualitatif, dengan mengambil latar di SMP IT Abu Bakar Yogyakarta. Pengumpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangakan analisis data dengan langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Adapun analisis data dilakukan dengan triangulasi yang didapat dari berbagai sumber tersebut. Hasil penelitian menunjukan (1) Ciri-ciri model pembinaan akhlak siswa melalui ghurfatu al-ta’dib yaitu; (a) adanya level sesuai dengan tingkat pelanggaran siswa; (b) Adanya hukuman yang disesuaikan dengan level pelanggaran santri; (c) adanya nasihat setelah hukuman fisik dilakukan; dan (d) adanya eksekutor di setiap levelnya. Pembinaan akhlak ghurfatu al-ta’dib dilakukan melalui 6 langkah yaitu; pertama, penetapan tujuan; kedua, adanya pengawasan dari musyrif/ah; ketiga, pemanggilan nama santri-santri yang melanggar; keempat, pemberian hukuman dan nasihat; kelima, pemberian poin; dan keenam, pembuatan surat pernyataan oleh santri. Pada langkah pertama dan kedua itu merupakan langkah pada tahap pra pelaksanaan ghurfatu al-ta’dib. Sedangkan, pada langkah ketiga dan keempat itu merupakan tahapan pada pelaksanaan program ghurfatu al-ta’dib. Lalu, langkah kelima dan keenam ini merupakan langkah pada tahap pasca pelaksanaan guhrfatu al-ta’dib dilakukan. %Z Dr. H. Sangkot Sirait, M.Ag.