@techreport{digilib33217, month = {December}, author = {Muhammad Taufik}, address = {Yogyakarta}, title = {IBRAHIM MENCARI TUHAN (Berpikir Kritis sebagai Karakter Rational Beings)}, type = {Discussion Paper}, publisher = {Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam}, institution = {UIN Sunan Kalijaga}, year = {2018}, keywords = {Nabi Ibrahim, sejarah nabi}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33217/}, abstract = {Banyak waktu dan tempat bagi kita untuk belajar pada bentangan ayat-ayat Tuhan, baik melalui ayat-ayat qauliyah (al-Qur?an dan sunnah) maupun melalui penampakan kebesaran dan keagungan-Nya secara empirik di depan mata kita. Banyak kebesaran dan keagungan tersebut yang sudah dirambah oleh nalar manusia dengan segala keterbatasan dan besar dalam hasrat keingintahuan, dengan pandangan filsafat mulai sejak zaman Yunani Kuno hingga masa kontemporer ini. Ada yang mendekatinya dengan filsafat murni, ada dengan pendekatan teologis dengan wahyu sebagai pembimbingnya, dan ada juga yang menggabungkan keduanya, yaitu dengan filsafat dan agama sekaligus. Semua pendekatan tersebut sedikit mampu menjawab dahaga ilmu manusia yang selalu membutuhkan jawaban yang memuaskan, atau sebaliknya merasa skeptis dengan apa yang dia dapatkan. Akibat dari semua itu menimbulkan aliran dan mazhab dalam dunia filsafat, yang secara garis besarnya ada tiga garis ilmu, yaitu: Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi. Lalu muncul aliran Rasionalisme, Empirisme, Positivisme, Idealisme, Agnotisme dan banyak lainnya. Dalam ranah teologis muncul pula kelahiran berbagai aliran dalam ilmu kalam, seperti Qadariyah, Jabariyah, Muktazilah, Maturidiyah, Murji?ah dan lainnya.} }