%0 Thesis %9 Skripsi %A ABDUL HAMID, NIM. 13670042 %B FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI %D 2018 %F digilib:33300 %I UIN SUNAN KALIJAGA %K chemophobia, persepsi. %P 90 %T CHEMOPHOBIA (ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BAHAN KIMIA) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33300/ %X Chemophobia adalah suatu kondisi psikis berupa kecemasan dan ketakutan irrasional yang dialami seseorang secara berlebihan terhadap bahan kimia. Kecemasan ini umumnya disebabkan oleh persepsi yang keliru dalam memahami makna atau arti bahan kimia itu sendiri. Penelitian chemophobia berupa analisis persepsi masyarakat terhadap bahan kimia bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian chemophobia di masyarakat serta menganalisis pola pembentukan persepsi masyarakat terhadap bahan kimia berdasarkan faktor internal dan eksternal. Identifikasi chemophobia dilakukan terhadap 200 responden masyarakat Yogyakarta yang dipilih secara acak, menggunakan instrumen kuersioner identifikasi chemophobia untuk mengidentifikasi kejadian chemophobia maupun nonchemophobia pada responden. Analisis pembentukan persepsi responden dilakukan dengan mengkaji pola pembentukan persepsi menurut konsep Danarjati (2013) yang meliputi tahapan: penerimaan stimulus, pengelolaan stimulus, dan pembentukan persepsi. Parameter faktor internal yang digunakan dalam analisis pembentukan persepsi responden yakni: kepedulian terhadap informasi dan pengetahuan terhadap bahan kimia. Adapun faktor eksternal meliputi: iklan produk komersial, peran pemerintah, dan opini publik. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa 67% atau 134 responden teridentifkasi nonchemophobia, sedangkan 33% atau 66 responden mengalami chemophobia. Di sisi lain, hasil kajian analisis pembentukan persepsi menunjukkan bahwa, mata merupakan panca indera yang dominan digunakan oleh responden pada tahapan penerimaan stimulus (71%). Sebagian besar responden (57%) cenderung mengelola stimulus negatif berupa informasi bahan kimia sebagai bahan karsinogenik, beracun, dan eksplosif dan 43% atau 86 responden lebih sering mengelola stimulus positif, berupa informasi bahan kimia sebagai bahan yang aman, jika ditangani dengan baik dan semestinya. Pada tahapan pembentukan persepsi, faktor internal berupa kepedulian terhadap informasi dan pengetahuan terhadap bahan kimia lebih dominan dalam proses pembentukan persepsi responden dibanding faktor eksternal berupa iklan produk komersial, peran pemerintah, dan opini publik %Z Karmanto, M.Sc.,