@mastersthesis{digilib33307, month = {August}, title = {MODEL PEMBENTUKAN SIKAP MULTIKULTURAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-QODIR CANGKRINGAN SLEMAN}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM : 1620410064 MUHAMMAD NURIL ANAM}, year = {2018}, note = {Dr. Aninditya Sri Nugraheni, S.Pd., M.Pd.}, keywords = {Model, Sikap Multikultural, Pondok Pesantren al-Qodir}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33307/}, abstract = {Latar belakang penelitian ini berawal dari munculnya masalah terkait konflik yang berawal dari perbedaan. Peran guru Pendidikan Islam sangat sentral pembelajaran yang multikultural. Walaupun di Pondok Pesantren al-Qodir mayoritas santri telah bersifat multikultural, namun masih terdapat beberapa santri yang bersifat ekslusif dan intoleran. Pondok Pesantren al-Qodir merupakan pesantren yang menjadi kiblat praktik pendidikan toleransi bagi sebagian sekolah non-Muslim di kabupaten Sleman, dengan ini Pondok Pesantren al-Qodir menjadi percontohan bagaimana model pembentukan sikap multikultural santri. Yang menjadi permasalahan adalah mengapa santri cenderung bersifat ekslusif, bagaimana model pembentukan sikap multikultural santri, dan apa faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model pembentukan sikap multikultura lsantri di pondok pesantren al-Qodir Cangkringan Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar Pondok Pesantren al-Qodir Cangkringan Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis dan psikologis. Metode berfikir analisis data penelitian bersifat induktif dengan menghimpun dan menggabungkan kata-kata khusus menjadi kesatuan informasi. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Aktualisasi Sikap multikultural santri di Pondok Pesantren al-Qodir Cangkringan Sleman dapat berjalan dengan baik berkat peran KH. Masrur Ahamad MZ dalam sikap multikultural santri. Tujuan pertama, agar para santri mampu mengambil suri tauladan dari KH. Masrur Ahmad MZ bagaimana bersikap multikultural terhadap sesama. (2) Model pembentukan sikap multikultural santri di Pondok Psantren al-Qodir Cangkringan Sleman mengalami berbagai dinamika perubahaan diri santri. Pertama, dengan pesantren Ramadhan tingkat ibadah santri menjadi lebih baik, kemampuan penguasaan bacaan dan gerakan shalat menjadi lebih baik. Kedua, dengan pelatihan Khitobah santri menjadi lebih terampil menyampaikan pendapat agama ketika diadakan diskusi sesama santri dan santri mampu untuk bersikap menghargai sesama. Ketiga, pembiasaan shalat berjamaah membuat santri terbiasa shalat berjamaah di mana saja santri berada. (3) Keberhasilan model pembentukan sikap multikultural santri di pondok pesantren al-Qodir Cangkringan Sleman mendapat apresiasi yang tinggi dari para santrinya. Para santri merasa menjadi tak canggung berinteraksi, berkomunikasi, bahkan berkolaborasi berbagai hal dengan orang lain yang berbeda latar belakang agama. Selain itu mereka juga memperoleh wawasan kemajemukan dan pluralitas Indonesia. Santri juga sadar akan keberagaman dan kebaikan agama-agama. Kata kunci: Model, Sikap Multikultural, Pondok Pesantren al-Qodir} }