TY - THES N1 - Cth. Pembimbing : Dr. H. Akhmad Rifa'ie, M.Phil Drs. Mokh. Sahlan, M. Pd ID - digilib3343 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3343/ A1 - HAFIZEN - NIM. 04210011, Y1 - 2010/01/19/ N2 - Program siaran keagamaan melalui media radio dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat serta dapat menembus ruang dan waktu tanpa batas, ini perlu dikemas dengan baik, bagaimana suatu siaran keagamaan atau dakwah menjadi panutan dan diterima masyarakat secara lugas, kontekstual dan menyenangkan, memiliki daya tarik dan berhasil guna bagi audiens (baca ummat Islam)?. Media elektronika mempunyai peranan yang besar dan luas sekali sebagai alat penyampai informasi maupun sebagai alat komunikasi. Peranannya yang besar dan luas ini menempatkan posisinya begitu penting dan dibutuhkan manusia dalam kehidupannya. Bahkan dalam perkembangannya di Indonesia, media elektronika sudah bukan merupakan kebutuhan sekunder melainkan sudah menjadi kebutuhan primer. Radio hampir tersebar merata keseluruh nusantara, di pelosok pedesaan dan wilayah terpencil. Melalui media ini maka informasi dalam sekejap sudah merata dan diterima dalam waktu singkat. Sisi lain dari peran elektronik adalah efektif efisien dan akseleratif, terutama dalam hal biaya, tenaga dan waktu. Seorang mubaligh cukup berbicara di radio atau menulis di website dalam waktu seketika informasi tersebut sudah dapat dipantau oleh sekian puluh juta orang. Begitu pula suatu ide atau gagasan yang hendak disampaikan kepada kelompok masyarakat tertentu bahkan yang jauh di pelosok, tidak diperlukan lagi biaya besar untuk mendatangi kelompok-kelompok tersebut melainkan cukup disampaikan melalui media baik TV, radio maupun media lainnya. Pesantren yang selama ini diasumsikan banyak orang sebagai, institusi pendidikan Islam yang semata-mata melakukan proses pendidikan melalui pegajian-pengajian kitab klasik yang cenderung manual dan konservatif, ternnyata mampu dibantah oleh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dengan keberadaan Radio Rasda sebagai sarana siaran keagamaan, pendidikan dan dakwah. Proses siaran keagamaan yang dominan di dalamnya menjadikan radio ini berbeda dengan radio-radio lainnya, apalagi para kru, mulai dari direktur sampai penyiar yang semuanya direkrut dari para asatidz dan santri dari Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan sendiri. Hal inilah yang menjadikan penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Penelitian yang berjudul Radio Rasda Sebagai Media Siaran Kegamaan Di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan ini bertujuan untuk mengetahui rancang program dan proses siaran keagamaan di Radio Suara Dakwah (Rasda) Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dan diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi wacana keilmuan Komunikasi dan Penyiaran Islam dalam membuat rancang program dan proses siaran keagamaan . Penelitian ini merupakan penelitian lapangan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan mengambil subjek pengurus dan Kru Rasda Al-Amien Prenduan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi, dengan menggunakan teori yang kemukakan oleh Sidney W. Head, programming siaran radio mencakup lima elemen, yaitu: Compatibility, Hebit Formation, Control of audiens flow, Conservation of programme resources, Breadth of appeal, Hasil penelitian menunjukkan bahwa program dan proses siaran Rasda dirancang sesuai dengan kebutuhan pendengar dan nilai-nilai kepesantrenan Al-Amien prenduan serta Ke-Islam-an. PB - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta KW - media siaran agama KW - radio M1 - skripsi TI - RADIO RASDA SEBAGAI MEDIA SIARAN KEAGAMAAN DI PONDOK PESANTREN AL-AMIEN PRENDUAN AV - restricted ER -