eprintid: 33485 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 111 dir: disk0/00/03/34/85 datestamp: 2019-03-01 01:22:23 lastmod: 2019-03-01 01:22:23 status_changed: 2019-03-01 01:22:23 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: DESI WIDYANINGSIH, NIM. 11470006 title: PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNALARAS DI SLB E PRAYUWANA YOGYAKARTA ispublished: pub subjects: tykpi divisions: jur_kis full_text_status: restricted keywords: Problematika pembelajaran, Pendidikan Agama Islam, Tunalaras note: Dr. Zainal Arifin, M.S.I abstract: Latar belakang masalah penelitian ini adalah bahwa proses pembelajaran yang diterapkan kepada anak tunalaras berbeda dengan anak lainnya. Hal ini disebabkan karena kondisi psikis mereka yang berbeda dengan anak pada umumnya. Oleh karena itu guru sebagai orang yang mendidik mereka disekolah dituntut untuk lebih sabar. Selain itu, lingkungan keluarga juga harus mendukung pendidikan bagi anak tunalaras karena salah satu penyebab ketunalarasan bagi anak adalah perpisahan orang tua (perceraian) sehingga anak menjadi kurang perhatian. Beberapa masalah pembelajaran pendidikan agama islam di SLB E Prayuwana Yogyakarta diantaranya pertama, guru pendidikan agama islam adalah lulusan dari sarjana hukum, sehingga masih harus beradaptasi dengan kondisi siswa. Kedua, kurangnya partisipasi orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan siswa. Akibatnya terkadang siswa tidak masuk sekolah. Bahkan saat ujian adapula anak yang tidak masuk sehingga guru harus menjemput anak ke rumah. Ketiga, fasilitas yang menunjang pendidikan agama islam bagi anak tunalaras pun masih kurang. Seperti mushola yang kurang memadai di sekolah, padahal mushola adalah fasilitas penting bagi pembelajaran pendidikan agama islam sendiri Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Analisis data meliputi trianggulasi sumber, trianggulasi teknik,trianggulasi waktu. Hasil penelitian ini bahwa: (1) Problematika pembelajaran pendidikan agama islam yang dihadapi oleh anak tunalaras di SLB E Prayuwana Yogyakarta : (a). Tujuan pendidikan agama islam bagi anak tunalaras adalah merubah sikap, perilaku atau akhlak. Namun, sulit dicapai karena kemampuan siswa yang rendah. (b). Disamakannya kurikulum pembelajaran pendidikan agama islam bagi anak tunalaras dengan sekolah umum sehingga sulit diterapkan pada anak tunalaras. (c). Background guru pendidikan agama islam bukan berasal dari pendidikan dan kesibukan guru pendidikan agama islam yang mengakibatkan guru hanya masuk dua hari dalam seminggu sehingga sulit bagi guru untuk memantau keadaan siswa. (d). Ruang kelas yang sempit sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan bagi siswa dalam belajar dan SDM yang kurang memadai ssehingga fasilitas yang sudah ada seperti e-learning tidak dapat digunakan secara maksimal. (e). Keadaan siswa di SLB E Prayuwana Yogyakarta sangat sedikit yang aktiv masuk sekolah, bahkan sudah terbiasa masuk seminggu atau sebulan sekali dan orang tua siswa kebanyakan berasal dari keluarga dengan ekonomi lemah bahkan ada siswa yang berasal dari keluarga broken home sehingga orang tua fokus untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga yang akhirnya menyebabkan anak kekurangan perhatian dari keluarga. (2) Solusi untuk mengatasi problematika pembelajaran pendidikan agama islam bagi anak tunalaras di xiii SLB E Prayuwana Yogyakarta diperoleh dari kepala sekolah, guru dan keluarga.(a). Memberikan contoh atau tauladan yang dapat dilihat secara langsung oleh siswa, mendidik dengan kelemah-lembutan juga merupakan bentuk perhatian guru terhadap anak didik dan memberi pemahaman kepada anak tentang adanya balasan di akhirat bagi orang yang melakukan perbuatan yang tidak baik. (b). Menyesuaikan materi dengan kemampuan siswa, kondisi siswa serta guru harus selalu berinovasi dan memiliki kreativitas untuk menyampaikan materi agar anak tidak mudah jenuh dan memiliki semangat dalam belajar. (c). Guru pendidikan agama islam berkerjasama dengan guru kelas sehingga nantinya guru kelas yang bertugas memantau kondisi anak dan dilaporkan kepada guru pendidikan agama islam. Jadi saat menyampaikan materi guru pendidikan agama islam sudah mengetahui tentang kondisi dan keadaan siswa. (d). Memanfaaatkan sarana dan prasarana yang ada bahkan memakai HP pribadi untuk membuat siswa merasa lebih nyaman dan tidak mengalami kejenuhan saat proses belajar mengajar berlangsung.(e). Menjemput siswa kerumah untuk masuk sekolah dan mengadakan pertemuan rutin dengan orang tua siswa dua kali dalam satu tahun pada setiap pembagian rapot siswa date: 2018-08-23 date_type: published pages: 122 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: DESI WIDYANINGSIH, NIM. 11470006 (2018) PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNALARAS DI SLB E PRAYUWANA YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33485/1/11470006_BAB%20I%2C%20%20V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33485/2/11470006_%20BAB%20II%2C%20III%2C%20BAB%20IV.pdf