%A NIM. 14720040 Anasa Sekar Panggayuh %O Anasa Sekar Panggayuh NIM. 14720040 %T PERILAKU PEDAGANG KAKI LIMA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN MALIOBORO %X Malioboro sebagai pusat wisata yang terletak di Yogyakarta, kawasan ini selalu menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun internasional. Permasalahan yang muncul etelah dilakukannya penataan kota oleh Pemerintah Yogyakarta adalah mengenai kebersihan lingkungan. Hari biasa sampah yang dihasilkan kawasan Malioboro sekitar 60-70 ton per hari. Hal ini menunjukkan kawasan Malioboro perlu mendapat perhatian serius dalam menangani permasalahan sampah agar kota tetap bersih dan nyaman. Pedagang kaki lima yang membuka lapak di sepanjang pedestrian Malioboro merupakan aktor penyumbang sampah di Malioboro. Adanya peraturan terkait pengelolaan sampah dan fasilitas yang ada belum mampu membuat kawasan Malioboro benar-benar bersih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses terbentuknya perilaku pedagang kaki lima menjaga ebersihan disebabkan beberapa faktor. Pertama adanya kekuasaan representasi dari modal sehingga melahirkan kebijakan pemerintah dengan ini membentuk suatu sistem sosial yang tumbuh di kalangan pedagang kaki lima. Kedua adanya ranah sebagai tempat perjuangan yakni Malioboro, tindakan yang dilakukan sesuai dengan posisi mereka sebagai pedagang kaki lima yang wajib dan patuh mengikuti peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Selain itu pedagang kaki lima menjaga kebersihan lingkungan dengan memiliki kesadaran sebagai proses dari pengalaman masa lalu yang kemudian terbangun dari dalam diri mereka dan secara tidak sadar muncul dalam kegiatan mereka menjaga lingkungan di Malioboro. Ketiga habitus akan muncul dengan adanya faktor sosialisasi yang diberikan UPT dan dinas terkait sebagai stimulus pedagang kaki lima yang hidup di dalam ruang sosial yakni Malioboro. %K Habitus, Modal, Ranah %D 2018 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib33526