@phdthesis{digilib33558,
           month = {August},
           title = {KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH IBTIDAIYAH SWASTA DALAM PERSPEKTIF MASHLAHAH MURSHALAH DI MI SANANUL 
ULA PIYUNGAN},
          school = {UIN SUNAN KALIJAGA},
          author = {NIM. 14490104 USWATUN HASANAH},
            year = {2018},
            note = {Muhammad Qowim, M.Ag.,},
        keywords = {Kepemimpinan Madrasah, Perspektif Mashlahah murshalah},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33558/},
        abstract = {Salah satu tugas pokok kepala sekolah adalah sebagai pemimpin.
Kemampuannya dalam memimpin dapat dianalisis dari beberapa faktor, yaitu
kepribadian, keterampilan, dan pengambilan keputusan. Dalam pengambilan
keputusan, kepala sekolah harus mempertimbangkan maslahah dan
mafsadatnya. Meskipun pada dasarnya setiap pemimpin memiliki upaya dan
kendala yang berbeda selama proses kepemimpinannya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, metode
pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi.
Metode analisis data dengan cara reduksi data, display data dan penarikan
kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data dengan cara trianggulasi data dan
sumber yaitu dengan cara mendapatkan data dari sumber yang berbeda
namun menggunakan teknik yang sama. Tujuannya adalah untuk mengetahui
keakuratan data dari yang diperoleh peneliti dari lapangan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
kepemimpinan madrasah MI Sananul Ula dalam perspektif Maqoshid
Syari?ah dan bagaimana pola kepemimpinan MI Sananul Ula dalam
menerapkan kaidah-kaidah Mashlahah murshalah. Berdasarkan dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa, pola kepemimpinan kepala madrasah adalah
kepemimpinan demokratis. Yaitu dengan memiliki sikap keterbukaan dalam
setiap program kegiatan untuk mendukung perkembangan lembaga.
Sedangkan penerapan kaidah mashlahah Murshalah yaitu dengan adanya
bentuk dan kegiatan yang dapat mendukung dalam penjagaan adharuriyah alkhams
(agama, jiwa, akal, keturunan dan harta) serta kepatuhan
kepemimpinan lembaga pendidikan Islam pada ketetapan syari?ah dengan
menjalankan nilai-nilai maqoshid syari?ah(tujuan hukum Islam) berupa
keadilan, demokratis, kebebasan dan kebersamaan. Semangat lembaga
pendidikan Islam yang berjalan/ mengajak para stakeholder untuk mencapai
tujuan utama kehidupan yaitu falah merupakan suatu keniscayaan yang perlu
dijalankan dengan cara yang moderat dan adil, mengambil dari dua sisi
secara seimbang yang bisa dilakukan oleh para stakeholder tanpa kesulitan
dan kelemahan.}
}