%0 Thesis %9 Masters %A ZAID MUNAWAR, NIM. 1520510058 %B PASCASARJANA %D 2018 %F digilib:33729 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Filantropi Islam, Rumah Sabilillah, SDIT An Najah %P 165 %T FILANTROPI ISLAM DAN KELAS MENENGAH MUSLIM DI KOTA JATINOM: RUMAH SABILILLAH SDIT AN NAJAH %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33729/ %X Pada era pasca Orde Baru Indonesia menyaksikan tumbuhnya praktik filantropi di Sekolah Islam Terpadu. Praktik filantropi ini merupakan bagian dari perkembangan praktik filantropi di lingkungan lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor yang melatarbelakangi menguatnya praktik filantropi di Sekolah Islam Terpadu di Indonesia dan mengungkap praktik serta manajamen filantropi yang dilakukan oleh Rumah Sabilillah SDIT An Najah di Jatinom. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dilakukan selama kurang lebih satu tahun dengan menggunakan metode kualitatif dan pendekatan sejarah. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara kepada kepala sekolah, pengurus Rumah Sabilillah, dan wali murid di SDIT An Najah Jatinom. Penelitian ini pun menggunakan analisis Martin van Bruinessen yang mengatakan bahwa munculnya lembaga filantropi di seluruh dunia terkait dengan semakin berkurangnya keterlibatan negara (state) dalam mensejahterakan rakyat di bawah kendali neoliberalisme. Penelitian ini juga memakai kerangka analisis Minako Sakai tentang peranan state and non state actors dalam mensejahterakan masyarakat. Tesis ini menunjukkan bahwa tumbuhnya praktik filantropi di Sekolah Islam Terpadu di Indonesia dilatarbelakangi oleh mahalnya biaya pendidikan yang tidak mampu dijangkau oleh kalangan menengah ke bawah karena faktor kemiskinan yang belum berhasil diatasi oleh negara. Praktik filantropi di SDIT An Najah dijalankan melalui lembaga filantropi Rumah Sabilillah sejak tahun 2010 yang digerakkan setidaknya oleh lima unsur, yaitu rasa kepeduliaan, tanggung jawab sosial, keyakinan akan keberkahan, motivasi dakwah, dan adanya misi pendidikan karakter peduli sosial. Praktik filantropi ini pun dikelola melalui tiga divisi, yaitu divisi program, divisi sumber daya dan komunikasi, dan divisi operasional yang didukung dengan dana zakat, infak, dan sedekah dari warga sekolah dan masyarakat umum. Tesis ini juga menunjukkan bahwa Rumah Sabilillah SDIT An Najah muncul terkait dengan semakin berkurangnya keterlibatan negara dalam mensejahterakan rakyat. Kehadirannya sangat berperan penting sebagai aktor non negara dalam mendistribusikan kesejahteraan. Program-progam filantropinya difokuskan pada isu-isu charity seperti pemberian beasiswa, alat perlengkapan sekolah bagi anak duafa, reward bagi hafidz Qur’an, santunan pembangunan sekolah, bantuan meja dan kursi untuk TPA, dana apresiasi bagi ustadz/ustadzah TPA, pembuatan perpustakaan desa, santunan fakir miskin, yatim piatu dan lansia, bantuan kebencanaan/kemanusiaan, pembangunan masjid, tebar hewan kurban, dan donasi untuk orang sakit. Sebagian besar bantuan yang diberikan kepada masyarakat tersebut belum tersentuh oleh perhatian negara. %Z Najib Kailani, S.Fil. I., M.A., Ph. D.