TY - THES N1 - Dr. Sri Wahyuni, S.Ag., M.Ag, M.Si. ID - digilib33832 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33832/ A1 - Masruhah, NIM. 16203010017 Y1 - 2018/11/14/ N2 - Dalam realitas masyarakat yang masih kental dengan corak patriarkhi, perbedaan gender seringkali melahirkan berbagai bentuk ketidakadilan bagi perempuan, diantaranya marginalisasi (proses pemiskinan ekonomi); subordinasi (dianggap tidak penting); streotipe (adanya pelabelan negatif); violence (kekerasan); dan double burden (peran ganda). Banyak alasan perempuan yang memiliki dua peran; peran dalam domestik dan dalam publik. Penelitian ini adalah untuk mengetahui peran dan kedudukan perempuan dalam keluarga yang meliputi dua pokok masalah; pertama, Bagaimana tren pengasuhan anak dan pembagian peranan dalam keluarga. Kedua, Bagaimana analisis tren pengasuhan anak dan pembagian peranan dalam keluarga perspektif gender. Dalam penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme Talcott Parsons yang mana dengan skema AGIL empat sistem; Adaptasi (Adaptation), Pencapaian (Goal), Integrasi dan Latency. Teori yang kedua yaitu double barden bahwa penyebab ketidakadilan terhadap perempuan dari 3 muara, yakni (1) dari materi hukum (substance of law) yang beruapa tafsiran/pemahaman agama, materi hukum tertulis dan tidak tertulis.(2) Kultur hukum (culture of the law), yakni kultur masyarakat dalam mentaati materi hukum/ tafsiran agama. (3) struktur hukum (structure of the law). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah field research (lapangan) dengan metode kualitatif melalui pendekatan sosiologi. Sumber data terdiri dari 21 perempuan yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Untuk menganalisa data, ii peneliti menggunakan data interaktif, dimulai pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dalam tren pengasuhan anak dan tren pembagian peranan dalam rumah tangga perspektif gender adalah untuk menegakkan prinsip keadilan, namun pada peran gender terdapat ketidakadilan gender dan mengakibatkan lahirnya sifat stereotipe yang oleh masyarakat dianggap sebagai ketentuan kodrati atau bahkan ketentuan Tuhan. Sifat dan stereotipe yang sebetulnya merupakan konstruksi ataupun rekayasa sosial dan akhirnya terkukuhkan menjadi kodrat cultural, antara lain; golongan aktivis dalam pembagian gender yang mengakibatkan posisi subordinasi kaum perempuan dihadapan laki-laki. Dalam golongan akademis dan buruh pembagian peran membuat kaum perempuan bekerja lebih keras dan memeras keringat jauh lebih panjang, pada umumnya di suatu rumah tangga ada beberapa jenis pekerjaan yang dilakukan laki-laki dan perempuan, namun pada penelitian ini hampir 90% pekerjaan domestik dikerjakan oleh perempuan. Begitu juga dengan perempuan profesional karena ekonomi yang mapan, lalu dia melimpahkan beban pekerjaan domestik kepada perempuan lain yaitu pembantu rumah tangga. Dengan demikian yang menjadi penyebab adanya beban ganda dalam empat golongan yaitu dengan adanya cultur dan subtance pemahaman agama oleh masyarakat. PB - UIN Sunan Kalijaga KW - Perempuan KW - keluarga M1 - skripsi TI - Peran Dan Kependudukan Perempuan Dalam Keluarga (Studi Tentang Tren Pengasuhan Anak Dan Tren Pembangian Peran Di Kalangan Perempuan Yogyakarta AV - restricted EP - 121 ER -