%A NIM. 14530033 Nayla Na’imatur Rizkiyah %O Drs. Muhammad Mansur, M.Ag %T KONSEP KETENANGAN JIWA MENURUT AL-QUSYAIRI> (Studi Kitab Tafsir Lat{a>if al-Isya>ra>t) %X Al-Qusyairi> merupakan salah satu tokoh sufi yang terkenal sampai sampai sekarang. Pemikiran-pemikirannya memberikan warna dalam ranah tasawuf. Selain sebagai sufi, al-Qusyairi> juga merupakan seorang mufassir yang memiliki karya tafsir yang besar. Kitab tafsir Lata>if al-Isya>ra>t yang ia tulis mulai pada tahun 343 H telah ia selesaikan sampai 30 juz al-Qur’an secara meyeluruh dan sempurna. dalam menjelaskan ayat-ayat al-Qur’an, al-Qusyairi> tidak lepas dari karakter sufistiknya, salah satunya dalam membahas konsep ketenangan jiwa atau nafs almut{ mainnah. Ketenangan jiwa yang merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan, terutama dalam menanggapi kegoncangan emosi yang dialami oleh seseorang. Selain itu, menurut agamawan unsur keagamaan sangat membantu untuk meredakan kegoncangan emosi. Ketenangan jiwa yang merupakan salah satu term tasawuf akan sangat menarik jika ditanggapi oleh seorang ahli tasawuf seperti al-Qusyairi>. Oleh sebab itu, penelitian ini penting untuk dilakukan yang terfokus pada penafsiran al-Qusyairi> tentang konsep ketenangan jiwa yang kemudian akan ditemukan beberapa tawaran tasawuf dalam menanggapi ketidak tenangan jiwa, serta kekhasan yang dimilikinya dalam menafsirkan ayat. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), dengan menekankan pada kitab tafsir Lat{a>if al-Isya>rat karya al-Qusyairi>. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analisi, yakni dengan mendiskripsikan dan menganalisis penafsiran al-Qusyairi> terhadap ayat-ayat yang mengandung konsep ketenangan jiwa. Sedangkan dalam hal pendekatan, penelitian ini menggunakan pendekatan kaca mata sosio-psikologis dalam membaca penafsiran al-Qusyairi>. Secara garis besar konsep ketenangan jiwa yang diusung oleh al-Qusyairi> adalah penyerahan diri kepada Allah. Dalam hal ini al-Qusyairi menjeskan tentang tawakal. Menurutnya tawakal adalah ketenangan jiwa kepada Allah yang bersifat sirr. Kedua, menjalankan ajaran agama. Dalam hal ini dijelaskan dengan berjalannya hukum Allah. Ketiga, mengingat Allah secara terus-menerus. Mengingat Allah secara terus-menerus dapat dilakukan dengan memperbanyak z|ikir kepada Allah. Konsep-konsep tersebut jika dilihat tidak lepas dari terminologi tasawuf. Tidak hanya itu, ayat-ayat yang sekiranya tidak mengandung konsep ketenangan jiwa, ia jelaskan juga dengan ketenangan jiwa, seperti QS. Hud[11]: 88. Dengan demikian, latar belakang yang dimiliki oleh al-Qusyairi> sebagai seorang sufi telah menyebar dan mempengaruhi pola pikirnya dalam berargumen dan ini merupakan cirikhas yang menonjol dalam penafsirannya dalam kitab Lat{a>if al-Isya>ra>t. %K ketenangan jiwa, al-Qusyairi>, Lat{a>if al-Isya>ra>t %D 2018 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib33837