TY - THES N1 - Prof. Dr. H. Muhammad, M.Ag ID - digilib33850 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33850/ A1 - SUHERI, NIM. 15530084 Y1 - 2018/10/24/ N2 - Skripsi ini berjudul ?Seni Menurut Buya Hamka dalam Tafsir al-Azhar?, seperti yang kita tahu bahwa Indonesia abad XX telah melahirkan seorang ulama yang multi-talent dan berpengaruh pada zamannya. Buya Hamka adalah seorang yang memiliki horison sebagai ?ulama-sastrawan?, yang telah menghasilkan sebuah karya monumental, Tafsir al-Azhar. Kitab ini telah memperlihatkan keluasan ilmu Buya Hamka, karena beliau menafsirkan menggunakan sudut pandang dari berbagai prespektif ilmu, salah satunya dalam ranah seni. Di masa kini, fakta menunjukan bahwa dibandingkan dengan ilmu dan agama, pembinaan kesenian menjadi bagian yang agak terlupakan dalam perjalanan pembinaan umat Islam. Kesenian-kesenian yang bernafas atau bernilai Islam semakin jarang disajikan kepada masyarakat luas. Seni dalam dunia Islam pada masa sekarang kurang berkembang, padahal masyarakat sangat membutuhkan hiburan yang sehat. Hiburan-hiburan yang disajikan sekarang bukan dihadirkan untuk kemajuan taraf berpikir masyarakat atau akal budi manusia, bukan pula kemajuan akhlak, iman, dan tauhid penontonnya. Pada akhirnya, hasil kesenian masa kini hanya diletakan pada selera rendah manusia yang berupa eksploitasi seks, ponografi, dan kekerasan. Penelitian ini berfokus untuk melihat cara pandang Buya Hamka mengenai seni, yang mana data primer penelitian ini adalah kitab Tafsir al-Azhar. Ayat-ayat berdimensi seni yang terdapat di dalam al-Qur?an dibatasi dengan merujuk kepada sumber sekunder yaitu karya Qurasih Shihab, Yusuf Qaradawi, Ismail. R al- Faruqi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang sistem pengolahan datanya menggunakan deskriptif-analitik yang instrumen kerjanya bersifat studi kepustakaan (library research). Penelitian ini diharapkan dapat membuka wajah redup seni di dalam dunia Islam. Penelitian yang penulis lakukan menemukan bahwa seni dimanfaatkan oleh Buya Hamka sebagai sarana realisasi spiritual dan pencapaian pengetahuan iluminatif tentang Tuhan, sehingga menghadirkan kenikmatan penghayatan religius dan memperkuat keyakinan kepada-Nya. Kemudian beliau melakukan indentifikasi spritual dengan mengintegrasi-interkoneksi agama dan seni melalui kitab tafsirnya pada ayat-ayat yang berdimensi seni di dalam al-Qur?an, seni dalam prespektif Buya Hamka sebagai berikut: Pertama, seni sebagai alat peningkatan keimanan muslim, Kedua, keindahan (seni) menjadi salah satu cara untuk memelihara diri, Ketiga, etika berhadapan dengan seni. Relevansi pemikiran beliau bahwasanya, seni yang harus hadir di masa kontemporer adalah seni yang harus bisa membawa manusia untuk berpikir dan mendekatkan diri kepada transendesi kuasa dan kebesaran Ilahi. Di mana penjelas tauhid atau transendensi harus masuk dalam proses kreatifitas dan produk estetis. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Ulama-Sastrawan KW - Buya Hamka KW - Tafsir al-Azhar KW - Seni. M1 - skripsi TI - SENI MENURUT BUYA HAMKA DALAM TAFSIR AL-AZHAR AV - restricted EP - 156 ER -