TY - THES N1 - Dr. Hj. Sri Sumarni, M.Pd ID - digilib33861 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33861/ A1 - HUSNI ISMAIL, NIM. 1620310044 Y1 - 2018/07/26/ N2 - Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan penulis terhadap lulusan kesarjanaan Islam dalam meneliti tentang kajian ke-Islaman. Penulis melihat ada semacam kehilangan jati diri kesarjanaan Islam disebabkan minimnya kajian-kajian dan pencarian terhadap keilmuan Islam terdahulu. Konsep-konsep Barat banyak dipakai untuk memecahkan persoalan-persoalan yang muncul di tengah-tengah masyarakat, sehingga penulis memilih kajian komparatif ini untuk membandingkan keilmuan antara Islam dan Barat, serta melihat perbedaan dan persamaannya untuk menemukan keunggulan dan kelemahan dari pemikiran yang diangkat. Fokus kajian terkait persoalan kebutuhan hidup yang sangat krusial bagi kelangsungan hidup manusia, sehingga penelitian komparatif ini, bertujuan untuk (1) mengungkap konsep pemenuhan kebutuhan hidup menurut al Ghazali, (2) mengungkap konsep pemenuhan kebutuhan hidup menurut Maslow, (3) melihat persamaan dan perbedaan konsep antara al Ghazali dan Maslow, dan (4) melihat implikasi konsep pemikiran al Ghazali dan Maslow terhadap Bimbingan dan Konseling Islam. Pendekatan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah komparatif yang didasarkan atas pertimbangan dan bersifat perbandingan. Kajian ini tidak lepas dari nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan, sehingga penulis juga menggunakan pendekatan fenomenologis untuk mengakui adanya kebenaran etik dan transendental serta menerima subjektivitas tertentu sebagai suatu kebenaran, serta tidak lepas dari pendekatan psikologi. Hasil penelitian dapat ditemukan bahwa konsep al Ghazali tentang kebutuhan hidup dengan bahasanya yang dimulai dari Hifz al Din, Hifz al Nafs, Hifz al Mal, Hifz al Aql sampai Hifz al Nasb, sehingga konsepnya terlihat spiritualistik-materialistik. Sedangkan konsep Maslow dimulai dari kebutuhan dasar hingga kebutuhan tertinggi manusia, yakni kebutuhan Fisiologis, kebutuhan akan Keselamatan, kebutuhan Rasa Memiliki dan Cinta, kebutuhan akan Harga Diri, sampai Kebutuhan Aktualisasi Diri, sehingga terlihat materialistik. Ditemukan juga persamaan antara konsep kedua tokoh terutama dalam pandangan mereka terhadap manusia yang memiliki potensi dan kodrat yang baik serta positif, tidak seperti dalam pandangan psikoanalisis yang melihat manusia sakit dan tidak berdaya, serta pandangan behaviorisme yang mengagungkan kekuatan diluar diri manusia seperti lingkungan. Dengan demikian, kedua tokoh dengan jelas memiiki perbedaan konsep, al Ghazali memprioritaskan agama, sedangkan Maslow harus memenuhi fisiologis terlebih dahulu. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Kebutuhan Hidup KW - al Ghazali KW - Maslow M1 - masters TI - KONSEP PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP MENURUT AL GHAZALI DAN ABRAHAM MASLOW DAN IMPLIKASINYA TERHADAP BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM AV - restricted EP - 157 ER -