eprintid: 33958 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 6 dir: disk0/00/03/39/58 datestamp: 2019-03-20 04:08:12 lastmod: 2019-03-20 04:08:12 status_changed: 2019-03-20 04:08:12 type: monograph metadata_visibility: show creators_name: Riyanta, . title: HARTA BERSAMA SUAMI ISTERI MENURUT HUKUM ADAT, HUKUM PERDATA DAN HUKUM ISLAM ispublished: pub subjects: war_isl divisions: dok full_text_status: public monograph_type: discussion_paper keywords: HARTA BERSAMA SUAMI ISTERI, HUKUM ADAT, HUKUM PERDATA, HUKUM ISLAM abstract: Harta bersama suami isteri, yang di Jawa disebut gono-gini dan lain-lain nama yang ada di seluruh Indonesia yang semakna dengan itu, adalah merupakan harta yang diperoleh suami isteri setelah terikat perkawinan tanpa mempersoalkan siapa yang secara nyata memperoleh harta itu. Oleh karena itu suami dan isteri mempunyai hak dan kewenangan yang sama untuk dapat memanfaatkan harta bersama tersebut. Namun demikian, meskipun suami dan isteri mempunyai hak dan kewenangan untuk dapat memanfaatkan harta tersebut, dalam hal membelanjakan harta bersama untuk kepentingan pribadi, kepentingan keluarga dan kepentingan pengembangan yang tidak lazim dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan batas-batas status sosial ekonomi keluarga yang dimungkinkan oleh besarnya harta bersama, suami dan isteri harus bermusyawarah lebih dahulu. Aturan-aturan dalam hukum adat dan hukum perdata Barat yang demikian dapat diterima oleh hukum Islam. Penyelesaian harta bersama suami isteri, baik karena cerai hidup maupun karena cerai mati dengan cara membagi harta bersama sesuai dengan rasa keadilan masyarakat adat setempat, yang mungkin dibagi sama rata atau dua banding satu masing-masing untuk suami dan isteri, menurut hukum adat, dapat diterima oleh hukum Islam. Adapun mengenai penyelesaian harta bersama suami isteri dengan cara membagi harta bersama menjadi dua bagian yang sama dengan tidak memperdulikan dari pihak mana barang-barang itu diperoleh, menurut hukum perdata Barat, dalam pandangan Islam hal itu akan merugikan salah satu pihak dan menguntungkan pihak yang lain. Aturan-aturan dalam hukum perdata Barat yang demikian tidak dapat diterima oleh hukum Islam. date: 2019-01-03 date_type: published publisher: Fakultas Syari'ah dan Hukum place_of_pub: Yogyakarta pages: 64 institution: UIN Sunan Kalijaga department: Fakultas Syari'ah dan Hukum citation: Riyanta, . (2019) HARTA BERSAMA SUAMI ISTERI MENURUT HUKUM ADAT, HUKUM PERDATA DAN HUKUM ISLAM. Discussion Paper. Fakultas Syari'ah dan Hukum, Yogyakarta. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33958/1/Riyanta%20-%20Harta%20Bersama%20Suami%20Isteri-dikonversi.pdf